Senin, 26 Mei 2014

KERINDUAN YANG MENDALAM





Selamat malam bintang ,,,  meski kau tak hadir, tetap ku menyapamu . Karena tak  tahu siapa lagi yang harus ku sapa ? . . .  Malam seperti ini kah yang harus kujalani , dingin menusuk , menyakitkan , kala seseorang yang sangat berarti  tak di dekatmu ,,
                Dan kini aku sedang  dalam suatu tempat yang kunamakan pelarian .  Gemerisik angin malam dan suara-suara desiran debu cukup menghiburku ,, dan jari-jariku  yang ragu mulai lihai menuliskan sesuatu, yang kusebut pelarian ….
                Dirimu kini telah bersama-NYA .. Kini ku mengerti , rasa ini tak mungkin  terwujud, untuk bertemu, memeluk dan menangis dipangkuanmu ..  Sekali lagi ,, aku menatap layar yang kusebut pelarian …
                Seandainya bias ku berkata dan singkatnya ku berfikir, ku berharap  agar ku cepat menyusulmu dalam dunia yang ku sebut awal dunia bagi diriku. Namun,,,,,  aku pun mengerti , bukan doa seperti itu yang kau harapkan ,, di atas sana  kau berharap , doaku seperti apa yang kau doakan slama kau masih dalam  pelukanku,, yang kita semua sebut adalah dunia …
                Rasanya seperti lebih sakit dari pada dimaki dirimu ,, rasanya lebih pedih saat ku jatuh ,, dan rasanya jantungku lebih keras berdekub kencang dari pada saat ku jatuh cinta … Arrrggghhh ,,, biarkan jariku yang berteriak ,, ada sesuatu yang sepertinya harus aku resapi
sayup cinta yang pernah aku banggakan
darinya.. SAMPAI SAAT INI,,,  Setiap kali ku rindu tak kuasa ku luapkan dengan air mata , lagu-lagu melankoles yang biasa kunyanyikan melengkapi malam-malam seperti ini,, musuh besar sang  upik .
                Malam semakin larut , dan esok  kemudian esok lagi ,, arrrggghhh  pahlawan  ku  ,inilah hari-hariku tanpamu,,  terombang ambing dalam dunia yang belum bias kupahami,, dunia yang terlalu banyak tanda Tanya,,  1 yang slalu ku pegang teguh ,,, bahwa dirimu ada dhatiku bersam Tuhan (Allah).
                Ibu ,, bahagialah kau diatas sana amin ,,,,

Jumat, 02 Mei 2014

TUKANG KRITIK



 TUKANG KRITIK
BINGUNG DARI MANA HARUS KU MULAI


               Jika merubah keadaan itu semudah membalikkan telapak tangan ,,
Mungkin Negara kita hancur sejak dari kemarin..Karena ,,, ah saya kira kita tahu , seberapa banyak orang lebih menghargai dan mencintai negara lain dari pada mencintai negara sendiri.Betapa mudahnya negara kita hancur,, namun kita pun tahu, seberapa banyak orang yang masih peduli dengan negara,,.Aku bukan senior, aku bukan orang hebat , aku bukan aktifis yang baik , karena aku masih enggan untuk menjadi bagian penting dari kepengurusan,, aku bukanlah mahasiswa yang baik yang patuh dengan jadwal, aku bukan mahasiswa yang patut dicontoh oleh adik-adik karena aku bukan mahasiswa dengan IPK 4 . Paling tidak aku tahu ,, betapa cintanya aku dengan Indonesia melebihi kecintaan kalian dengan kemubaziran smartphone.
Sekarang tanyakan pada diri anda?? Masihkah anda mencintai negara anda??? atau barang import anda??
Masihkah anda acuh dengan keadaan lingkungan, masihkah anda enggan dengan perubahan yang lebih baik?? Jawabannya adalah anda sendiri.
Jari saya terlalu banyak berbicara, karena saya hanya bisa mengkritik. Saya mencoba untuk tidak menggunakan produk import , samasaja saya tidak makan, saya ingin menggunakan barang lokal , tapi keamanannya kurang . Bagaimana ini,, saya sedikit bingung.

           Namun mulut dari seorang mahasiswa yang masih perlu banyak belajar ini mulai berbusa,, bukan bersenandung kata kata bijak seperti 3 tahun lalu . Namun meneriakkan aneh nya negara ini ,,andaikan aku seorang pelawak , aku ingin seperti OM IWAN FALS . Meneriakkan politik dengan bersenandung merdu .. Aku ingin seperti itu pula,,  melawak di depan banyak orang , betapa lucunya negeri ini sembari menghibur diriku sendiri , menenangkan jiwa-jiwa yang terluka. Banyak cara pandang yang curang di gedung pemerintah sana, memanfaatkan keawaman masyarakatnya. Saya tidak takut dituntut , karena sudah rahasia umum jika rapat di lakukan , banyak bangku kosong dan banyak pulu mulut mereka yang tertutup , banyak pula yang telinga mereka ditutup apalagi matanya ,, ada beberapa diantara mereka yang membuka mata, namun sibuk dengan barang canggih yang dinamakan smartphone.
Ayolah Bapak dan Ibu yang terhormat,,, kami disini  tidak diutamakan untuk menerima bantuan, karena kesannya kami yang mengemis, tapi kami butuh dukungan dari kalian ... Dukung kami untk menjadi generasi yang lebih baik yang mampu mengendalikan bidang - bidang penting dari negara ini.
Otak saya mulai lelah, jari saya mulai lengah  Ya Tuhan berikan mereka petunjuk untuk menjalani kewajiban nya untuk mensejahterakan negara.
           Wahai Masyarakat setanah air , apa kalian tidak mendengar seruan seorang mahasiswa yang tidak bisa berbicara seperti aku ,, membisu ! ARRGGHHH Sial Sial...aku tak bisa apa-apa...
Banyak sekali kutemui manusia-manusia yang tak ingin berjuang ,  mengutamakan kemewahan dan kemiskinan seakan akan adalah budaya. Ya Tuhan ,, Ya Allah ,, maafkanlah kami , manusia - manusia yang belum bisa tertib . Apa kalian masih banyak menemui orang yang selalu menyalahkan pemerintah ??? Mungkin pemerintah juga  lelah mengatur kalian (masyarakat) yang pemalas , yang tak ingin berjuang yang sulit di tata . Untuk apa kalian membeli motor dengan kredit jika kalian sulit untuk patuh , sulit untuk membuat SIM , sulit untuk memakai Helm???Aarrgghh saya sedikit emosi Ya Allah ,, tenangkan hamba...
Mereka acuh dengan pendidikan ,, banyak persepsi persepsi yang sangat negatif ,, "Mahasiswa adalah calon pengangguran yang punya pangkat Es" . "universitas tidak mencetak sarjana , tapi mencetak pengangguran"..
ITU SALAH BESAR ,
PIKIR SAYA ,, "mereka yang tidak sekolah ,, sibuk di pinggur jalan, mau jadi apa??".
Ya Allah sebenarnya saya bingung apa yang saya bicarakan ini??? muter muter ... Karena saya menulis diwaktu emosi..

BUAT ADIK ADIK yang masih sekolah ,, pertahankan prestasi kalian ,,,  BANGGAKAN ORANG TUA , NEGARA DAN AGAMA ,,sebagaimana harapan orang tua kalian saat orang tua kalian membagikan selebaran didalam kotak snack saat masih bayi dulu ... :)

SEMANGAT