a.
Deskripsi
Bab kesebelas ini berisikan pemahaman
mengenai Konsep Bisnis, Model E-payment, Alternatif Model E-payment
B2C bagi Masyarakat Indonesia, Mekanisme dan Alat-alat Pembayaran dalam
E-Commerce dan Pay-Pal
b.
Relevansi antara Bab dengan
Pengetahuan/Pengalaman Mahasis wa
Setelah mempelajari isi bab 10, maka
pada bab ini Mahasiswa belajar menganalisa sistem dan metode e-payment.
c.
Relevansi dengan kegunaan bagi Mahasiswa
Mahasiswa setelah membaca bab sebelas
ini, mampu menganalisa dan membuat strategi dalam e-payment.
d.
Relevansi dengan Bab atau Matakuliah
lain
Sebelum mempelajari bab ini, mahasiswa
harus sudah memahami konsep teknologi internet, pengantar komputer dan
konstruksi portal informasi serta konsep sistem manajemen database, konsep link
dan e-payment sehingga nantinya mampu memetakan informasi dan merancangnya
dalam sebuah konsep e-commerce.
e.
TIK
§ Mahasiswa
mengenal sistem e-payment.
§ Mahasiswa
mengenal metode e-payment.
1.
Konsep Bisnis
Peningkatan perkembangan penggunaan Internet di
Indonesia dibarengi dengan peningkatkan aplikasi e-commerce khususnya
aplikasi B2C (Business to Consumer) dalam melakukan proses penjualan dan
pembelian secara online. Salah satu aplikasi B2C yang sukses dan populer
saat ini adalah Amazon.com yang merupakan toko buku online terbesar di
dunia. Komponen penting dalam aplikasi B2C adalah e-payment yang
digunakan untuk transfer uang secara elektronik antar pihak, seperti transfer
dari konsumen ke penjual (B2C) atau antar personil (Peer to Peer atau
P2P). E-payment menawarkan berbagai macam keuntungan seperti mempercepat
proses transaksi dan dapat menjual produk dengan harga lebih murah. Pihak yang
terlibat dalam proses transaksi dapat mentransfer dan menerima uang dari pihak
lain kapanpun dan dimanapun. Disamping itu, e-payment juga dapat
mendukung gerakan green technology dimana pemakaian kertas dapat
dikurangi. Terdapat beberapa faktor kesuksesan dalam e-payment yaitu:
a.
Independence:
metode e-payment yang tidak tergantung pada teknologi atau alat
apapun
b.
Interoperability dan
portability: aplikasi e-payment yang bisa diakses melalui berbagai
macam teknologi dan platform
c.
Security:
aplikasi e-payment harus memiliki tingkat keamanan yang baik seperti menggunakan
Public Key Infrastructure (PKI), digital signature, dan lain
sebagainya
d.
Anonymity:
aplikasi e-payment dapat mendukung kerahasiaan data pribadi pengguna
e.
Ease of use:
aplikasi e-payment harus dapat dengan mudah digunakan oleh pengguna
f.
Transaction fees:
mekanisme pembagian keuntungan antar pihak yang terlibat
dalam e-payment
g. Regulacy: aplikasi e-payment harus
dapat memenuhi peraturan yang berlaku. Dalam pengeksekusian e-payment,
terdapat empat pihak yang terlibat yaitu
issuer,
konsumen, penjual dan regulator (pemerintah). Terdapat beberapa metode dalam
pembagian keuntungan antar pihak yang terlibat di e-payment seperti
biaya transaksi, biaya iklan, biaya registrasi, dan lain sebagainya. Sedangkan
kondisi yang terkait dengan penggunaan e-payment di Indonesia adalah
sebagai berikut:
a. Kondisi
ekonomi
Semakin tinggi tingkat kesejahteraan dan
tingkat pendidikan masyarakat, semakin tinggi pula akses mereka terhadap
teknologi, serta semakin tinggi pula jumlah pilihan masyakarat dalam melakukan
pembayaran. Namun, jumlah angkatan kerja Indonesia yang telah bekerja dan
memiliki tingkat pendidikan SMA atau lebih tinggi hanya 26% saja. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang memiliki kesejahteraan dan akses
teknologi yang baik hanya sedikit.
b.
Kondisi keamanan
Menurut Brigjen Anton Taba, Staf Ahli
Kapolri, Indonesia menduduki peringkat tertinggi dalam urusan kejahatan cyber
[3]. Hal ini membuat kurangnya kepercayaan dari penyedia layanan e-payment
untuk memberikan layanannya di Indonesia secara penuh.
Rata-rata penduduk Indonesia yang
memiliki pendidikan mengenyam pendidikan selama sebelas tahun, sementara
negara-negara maju rata-rata lebih dari tiga belas tahun. Jepang memiliki angka
lima belas tahun, sedangkan Amerika Serikat, Inggris, Italia, memiliki angka
enam belas tahun. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat
pendidikan Indonesia masih cukup tertinggal dibandingkan negara-negara lain.
d. Kondisi akses
teknologi
Akses terhadap teknologi juga menjadi
hambatan, sebagai contoh dibandingkan jumlah seluruh masyarakat Indonesia,
masyarakat Indonesia yang memiliki komputer hingga pertengahan 2006 baru
berjumlah 6 juta unit. Sedangkan jumlah pengguna Internet di Indonesia hingga
tahun 2008 diperkirakan baru mencapai 50 juta orang [5]. Kondisi tersebut
menggambarkan bahwa kurang dari seperempat populasi Indonesia yang memiliki
akses Internet.
e. Kondisi
pengguna telepon seluler
Jumlah pengguna telepon seluler di
Indonesia jauh melebihi jumlah pengguna Internet. Menurut Presiden Direktur PT
Natrindo Telepon Seluler (NTS) Erik Aas, pada tahun 2009, jumlah pelanggan
seluler adalah sekitar 117 juta orang. Pada tahun 2010, diperkirakan bertambah
menjadi 131 juta. Data ini menunjukkan bahwa separuh dari penduduk Indonesia
memiliki akses telekomunikasi seluler.
f.
Kondisi pengguna kartu kredit dan ATM
Walaupun pengguna kartu kredit di
Indonesia diperkirakan sebesar 4-5 juta orang pada tahun 2008, jumlah pengguna
kartu ATM/debit jauh lebih besar dibandingkan jumlah pengguna kartu kredit.
Pada tahun 2009, jumlah pengguna kartu ATM diperkirakan sebanyak 30-40 juta
orang. Artinya, popularitas penggunaan kartu ATM jauh melebihi penggunaan kartu
kredit. Dalam meningkatkan popularitas e-payment di Indonesia maka perlu
dikembangkan suatu model yang sesuai dengan kondisi dan tren di Indonesia saat
ini. Oleh sebab itu, objektif dari penelitian ini adalah:
§ Menawarkan
alternatif model e-payment bagi masyarakat Indonesia yang disesuaikan
dengan kondisi dan tren di Indonesia saat ini.
§ Mengembangkan
prototipe model e-payment
2. Model E-payment
Saat ini, terdapat beberapa metode e-payment
yang populer di dunia seperti pembayaran dengan menggunakan kartu kredit, kartu
belanja (purchasing card),
Electronic
Funds Transfer (EFT), cek digital (e-check),
uang elektronik (e-cash), micropayment, dompet elektronik (e-wallet),
dan PayPal. Tahun 1950, kartu kredit mulai diperkenalkan namun
penggunaannya baru banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia beberapa tahun
terakhir ini. Kekurangan dari sebagian besar kartu kredit adalah terdapat
syarat transaksi minimum, sehingga tidak dapat mengatasi transaksi dalam jumlah
kecil. Masalah ini dapat diatasi dengan e-micropayments yang dapat
digunakan untuk transaksi jual beli skala kecil secara elektronik dengan
maksimum transaksi 10 USD.
Tahun 2004, penggunaan
cek digital meningkat 40 persen mencapai 968 juta transaksi. Selain itu, uang
digital yang ekuivalen dengan uang kertas dan koin dapat digunakan dalam
transaksi jual beli secara online. Keuntungan dari uang digital ini
adalah konsumen dapat berbelanja lebih murah dan aman. Salah satu kelemahan
dari
model
pembayaran yang sudah dijabarkan sebelumnya adalah konsumen harus berulang kali
memasukkan data pribadinya setiap kali melakukan transaksi. E-wallet
dapat digunakan untuk menyimpan data pribadi konsumen (misal nama dan alamat
konsumen, nomor kartu kredit dan lain sebagainya), sehingga memudahkan konsumen
dalam melakukan transaksi dengan sekali menekan tombol klik konsumen dapat
bertransaksi dan memunculkan data pribadinya. Salah satu model e-payment
untuk organisasi adalah kartu belanja (purchasing card) dengan nilai
minimum dan maksimum tertentu yang memiliki tujuan untuk memberikan kemudahan
kepada pegawai di organisasi tersebut untuk membeli material, peralatan atau
layanan yang diperlukan oleh organisasi. Sela in itu, salah satu tipe
pembayaran yang tidak menggunakan kartu adalah PayPal yang dapat mentransfer
uang melalui Internet.
3. Alte rnatif
Model E-payment B2C bagi Masyarakat Indonesia
Penelitian ini telah menghasilkan empat model e-payment
yang telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia dan faktor-faktor kesuksesan
dari e-payment. Model e-payment tersebut adalah ATMPal, ICash,
Pulsa E-payment dan Mobile banking. Sub bab dibawah ini akan
dijelaskan mengenai fitur- fitur yang ada, pihak yang terlibat dan model pendapatan
(revenue model) pada masing- masing model e-payment.
3.1.
ATMPal
Ide awal pengembangan ATMPal terinspirasi dari
penggunaan PayPal Indonesia yang berbasis kartu kredit. Namun, di Indonesia
masih sedikit masyarakat Indonesia yang menggunakan kartu kredit sebagai alat
pembayaran. ATMPal dikembangkan untuk mengatasi masalah tersebut dimana
pembayaran langsung di-autodebet pada rekening bank milik pengguna atau
konsumen. ATMPal dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan
pembayaran secara online dengan mengintegrasikan antara bank dan ATMPal.
Pihak-pihak yang terlibat dalam ATMPal adalah
pengguna ATMPal (end-users), bank pengguna, penyedia layanan ATMPal dan
penjual (merchant). Fitur yang terdapat di ATMPal adalah
registrasi pengguna, transfer uang antara pengguna ATMPal dan bukan pengguna
ATMPal serta cek saldo akun pengguna. Fitur utama di ATMPal yaitu proses
registrasi dan pembayaran dengan ATMPal.
1.
Proses Registrasi
Alur detil
proses registrasi ATMPal (Gambar 1) adalah sebagai berikut:
§ Pengguna
mengakses website ATMPal dan melakukan proses registrasi dengan
memasukkan email, nomor rekening yang dimiliki, nama bank dimana nomor
rekening terdaftar, dan nama lengkap.
§ Pengguna
mendapatkan kode aktivasi jika proses registrasi berhasil.
§ Pengguna
melakukan aktivasi di ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dengan memasukkan kode
aktivasi.
Gambar 1. Proses
registrasi ATMPal
§ Bank
mengirimkan data kode aktivasi ke sistem e-payment untuk dilakukan
pengecekan apakah kode aktivasi yang dimasukkan oleh pengguna valid atau tidak.
§ Jika
proses validasi berhasil, sistem e-payment mengirimkan notifikasi
keberhasilan proses aktivasi yang kemudian ditampilkan di ATM.
§
ATM memberikan notifikasi kepada pengguna juka nomor
aktivasi telah berhasil diverifikasi.
2. Proses
Pembayaran
Gambar 2. Pro ses
pembayaran ATMPal
Penjelasan alur
proses pembayaran ATMPal (Gambar 2) adalah sebagai berikut:
§ Setelah
pengguna memilih barang atau jasa yang akan dipesan dan melakukan check out,
website merchant akan meminta pengguna untuk melakukan login.
§ Pada
saat melakukan pembayaran, website merchant menampilkan halaman invoice
dan pengguna diminta untuk memasukkan TAN (Transaction Authentication
Number) number. TAN number merupakan suatu kode unik terdiri
dari delapan digit yang dihasilkan oleh bank dan digunakan setiap kali nasabah
melakukan transaksi keuangan di ATM. Setelah pengguna memasukkan TAN number,
website merchant mengirimkan data-data transaksi ke sistem e-payment.
Data-data transaksi tersebut terdiri dari nama merchant, nominal
transaksi,
barang-barang yang dibeli, dan TAN number
yang dimasukkan oleh pengguna ATMPal. TAN number yang telah digunakan
akan dihapus oleh bank dan tidak dapat digunakan lagi oleh nasabah yang
bersangkutan. Bank akan memberikan TAN number setiap bulannya atau jika
nasabah tersebut kehabisan TAN number. Tujuan digunakannya TAN number
adalah sebagai bukti autentikasi bahwa nasabah yang melakukan transaksi
keuangan adalah benar pemilik rekening tersebut dan bukan pihak lain yang tidak
memiliki hak atas rekening tersebut.
§ Data-data
transaksi tersebut dikirim ke pihak bank dan disesuaikan dengan rekening yang
digunakan oleh pengguna. Pihak bank kemudian mengurangi saldo rekening milik
pengguna sebesar nominal transaksi pembelian dan memindahkan saldo tersebut ke
rekening yang digunakan oleh pihak penyedia layanan e-payment.
§ Pihak
bank memberitahukan keberhasilan transaksi pembelian ke sistem e-payment dan
sistem e-payment menyimpan data transaksi.
§ Sistem e-payment
mengirimkan data dan status keberhasilan transaksi ke website merchant
yang kemudian disimpan oleh merchant. Digital signature dari
pengguna disisipkan ke informasi keberhasilan transaksi milik merchant.
§ Website
merchant memperlihatkan informasi mengenai keberhasilan
transaksi kepada pengguna. Digital signature dari merchant
disisipkan ke informasi keberhasilan transaksi milik pengguna.
Model pendapatan dari
ATMPal tergantung dari perjanjian komersial antar pihak yang terlibat. Model
pendapatan di ATMPal bisa menggunakan variable transaction fee yang
besarnya tergantung dari besarnya nilai transaksi misalkan 5% dari jumlah
total transaksi. Model pendapatan lainnya yang dapat digunakan di ATMPal adalah
fix transaction fee contohnya Rp 5.000 yang diberikan per transaksi.
3.2. iCash
Model iCash terinspirasi
dari sistem pembayaran pada pulsa telepon seluler. Tujuan dikembangkannya iCash
adalah memudahkan pengguna untuk melakukan penyimpanan uang dan melakukan
pembayaran online tanpa harus melalui rekening di bank. Keuntungan dari iCash
adalah pengguna dapat membayar barang atau jasa yang dibeli secara online,
proses pengisian saldo dapat dilakukan dengan mudah yaitu melalui ATM atau
voucher serta pengguna dapat mentransfer uang ke pihak lain. Pihak-pihak yang
terlibat dalam iCash adalah pengguna iCash, penyedia layanan iCash dan penjual.
1. Pengisian
Saldo dengan Menggunakan Voucher
Gambar 3. Proses pengisian
saldo dengan voucher
Gambar
3 menjelaskan aliran proses pengisian saldo dengan menggunakan voucher:
1. Pengguna membeli
voucher iCash pada distributor voucher.
2.
Pengguna
mengakses website iCash dan
memasukkan kode unik yang
tertera pada voucher (proses ini
dilakukan dengan asumsi pengguna iCash telah memiliki akun dan berhasil
melakukan proses login).
3. Website e-payment mengirimkan
data kode voucher ke sistem e-payment untuk dilakukan proses
validasi. Jika kode voucher yang dimasukkan oleh pengguna merupakan kode
voucher yang valid, maka sistem e-payment akan
meningkatkan saldo pengguna sebesar nominal yang tertera pada voucher.
4. Sistem e-payment mengirimkan
informasi besarnya saldo pengguna iCash yang telah mengalami pengaktualisasian
(update).
2. Pengisian
Saldo iCash dengan Menggunakan ATM
Selain
melalui voucher, pengguna juga dapat melakukan pengisian saldo melalui
ATM dengan aliran proses sebagai berikut:
1.
Pengguna mengakses ATM dan memilih menu
pengisian saldo iCash serta memasukkan nomor akun iCash.
2.
ATM/bank
menginformasikan penyedia layanan
iCash bahwa pengguna
akan melakukan pengisian salso iCash
3. Penyedia layanan iCash
mengaktualisasi saldo pengguna dan memberikan informasi ke bank. Penyedia
layanan iCash juga mengirimkan notifikasi ke pengguna mengenai status proses
pengisian saldo melalui website iCash
4.
ATM menujukkan notifikasi suksesnya pengisian
saldo
5.
Pengguna dapat melihat notifikasi dari
penyedia layanan iCash di website iCash
Gambar 4. Proses pengisian
saldo iCash melalui ATM
3.
Proses Transaksi dan Pembayaran
iCash User(1)Online Shopping Process in
iCash(2)MerchantWebsiteiCash Provider(3)(3)iCashWebsite(3)(4)
Gambar 5. Proses
transaksi dan pembayaran di iCash Alur proses transaksi dan pembayaran
di iCash adalah:
1.
Pengguna melakukan transaksi di website
merchant
2.
Merchant mengirimkan
informasi transaksi pada penyedia layanan iCash. Penyedia layanan iCash
menambah saldo merchant iCash dan mengurangi
saldo pengguna iCash
3.
Penyedia layanan iCash mengirimkan notifikasi
bahwa transaksi berhasil dilakukan ke website merchant dan pengguna
iCash.
4. Pengguna dapat
melihat notifikasi tersebut di website merchant
Revenue model yang
diterapkan pada penyedia layanan iCash adalah variable transaction fee dan
revenue model yang diterapkan pada merchant berdasarkan pada banyaknya
barang atau jasa yang berhasil terjual.
3.3. Pulsa E-payment
Ide dasar dari model Pulsa E-payment adalah
menggunakan pulsa ponsel sebagai pengganti uang untuk alat pembayaran. Ide ini
lahir didorong oleh banyaknya pengguna ponsel yang ada di Indonesia. Menurut
peraturan yang dibuat oleh Bank Indonesia (BI) hal ini diperbolehkan dengan
merujuk pada Peraturan Bank Indonesia nomor 7/52/PBI/2005 pasal 6 ayat 3. Pihak
yang terlibat dalam model pulsa e-payment adalah pengguna pulsa e-payment,
operator seluler, merchant, bank dan penyedia layanan pulsa e-payment.
Pulsa E-payment memiliki tiga fitur seperti fitur untuk melakukan
transaksi jual beli, pengisian dan pengiriman pulsa. Fokus dari model pulsa e-payment
adalah pada fitur transaksi jual beli melalui handphone.
Gambar 6. Proses
transaksi jual beli menggunakan Pulsa E-payment Berdasarkan
Gambar 6, alur yang terjadi ketika pengguna Pulsa E-payment melakukan
transaksi jual beli adalah sebagai berikut:
§ Pengguna
memanggil nomor sistem e-payment.
§ Operator
meminta menu pembelian dari sistem e-payment.
§ Sistem
e-payment mengirim data menu pembelian ke operator.
§ Operator
mengirim service message yang berisi menu- menu pembelian.
§ Pengguna
mengakses menu- menu yang sesuai dengan kebutuhannya (2), (3), (4), dan (5)
berulang terus hingga pengguna memilih menu yang akan dilakukan, ata u tidak
memilih (keluar).
§ Operator
seluler mengirimkan pesan kepada sistem e-payment mengenai menu
pembelian yang dipilih pengguna.
§ Sistem
e-payment memberi tahu merchant bahwa uang sejumlah transaksi
pembelian dari pengguna telah dikirimkan ke rekening merchant dan
sekaligus mengurangi saldo pengguna.
§ Merchant
memberikan
notifikasi kepada penyedia layanan pulsa e-payment bahwa transaksi telah
berhasil disimpan
§ Sistem
e-payment memberitahu pengguna dan operator seluler apakah transaksi
gagal atau berhasil.
Revenue model yang
diterapkan pada penyedia layanan Pulsa E-payment adalah variable
transaction fee, pada merchant berdasarkan banyaknya barang atau
jasa yang berhasil terjual, dan pada operator seluler adalah fix
transaction fee. Hal yang perlu diperhatikan pada proses pembelian melalui
Pulsa E-payment ini adalah nominal nilai transaksinya terbatas.
3.4. Mobile
banking
Sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan
kartu ATM untuk berbelanja maupun mengakses akun bank mereka melalui mesin ATM.
Pengaksesan akun bank melalui ATM walaupun mudah dilakukan namun masih memiliki
beberapa kelemahan yaitu pengguna masih harus pergi ke mesin ATM untuk
melakukan transaksi. Untuk memecahkan masalah ini, pada penelitian ini
dirancang model Mobile banking yang dapat digunakan untuk mengakses akun
bank melalui handphone sehingga pengguna dapat mengakses akunnya dari
manapun dan kapanpun.
Ide
awal dari model ini adalah pengintegrasian akun bank pengguna dan handphone
pengguna. Tujuan dari pengembangan Mobile banking adalah untuk
memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mentransfer uang mereka dan melakukan
pembayaran melalui handphone. Terdapat lima pihak yang terlibat dalam
model ini yaitu pengguna, operator seluler, bank, penyedia layanan Mobile
banking dan merchant. Mobile banking memiliki fitur
registrasi, melihat saldo akun, transfer saldo, purchase order dan
pembayaran.
1. Proses
Registrasi
Proses registrasi Mobile
banking yaitu:
1.
Pengguna akun bank mendaftarkan nomor handphone
mereka di bank atau mesin ATM untuk layanan Mobile banking.
2.
Bank/ATM memberikan kode aktivasi ke
pengguna yang berfungsi untuk
memastikan
bahwa nomor handphone yang teregistrasi benar dimiliki oleh pengguna.
3.
Pengaktivasian nomor handphone
dan akun bank pengguna untuk layanan Mobile banking, pengguna harus
mengirimkan pesan aktivasi yang berisi kode aktivasi melalui operator seluler.
4.
Operator seluler kemudian memberikan
informasi tersebut ke bank dan bank akan memproses informasi tersebut untuk
mengaktivasi akun bank
pengguna terhadap layanan Mobile
banking.
5. Bank memberikan notifikasi ke operator
seluler bahwa akun bank pengguna telah diaktivasi dan kemudian operator seluler
juga mengaktivasi nomor handphone pengguna.
6. Operator seluler mengirim pesan ke
pengguna bahwa aktivasi telah sukses dilakukan dan pengguna dapat mengakses
akun bank mereka melalui handphone untuk berbelanja maupun transfer
uang.
Gambar 7. Proses
registrasi mobile banking
2. Membuat Purchase
Order
Untuk membuat purchase order,
pengguna harus mengisi terlebih dahulu formulir pembelian barang beserta data
personal seperti nomor akun bank dan nama bank. Setelah dibentuk purchase
order berdasarkan data tersebut, merchant akan membuat kode
transaksi yang merupakan kode unik untuk setiap transaksi.
3. Proses
Pembayaran
Gambar 8 menunjukkan proses pembayaran mobile
banking setelah dibentuk purchase order dan kode transaksi.
Langkah yang harus dilakukan
pada proses pembayaran
adalah:
§ Pengguna
mobile banking mengirimkan pesan pembayaran yang berisi kode transaksi
melalui SMS ke nomor penyedia layanan mobile banking.
§ Penyedia
layanan mobile banking mengecek kode transaksi tersebut.
§ Penyedia
layanan mobile banking memverifikasi kode transaksi ke merchant.
§ Merchant
menginformasikan
penyedia layanan mobile banking mengenai hasil validasi kode
transaksi.
§ Jika
kode transaksi valid maka penyedia layanan mobile banking akan
mengirimkan informasi ke bank untuk mentransfer uang dari saldo akun pengguna
ke merchant sesuai dengan data purchase order.
§ Bank
mengonfirmasi ke penyedia layanan mobile banking jika transaksi
pembayaran berhasil dilakukan.
§ Penyedia
layanan mobile banking menginformasikan apakah transaksi berhasil
dilakukan atau tidak ke pengguna melalui handphone dan merchant.
Mobile banking.
§ Operator
seluler menyampaikan informasi tentang transaksi pembayaran ke pengguna melalui
SMS.
Gambar 8. Proses
pembayaran mobile banking
Model pendapatan yang dapat
diimplementasikan pada model mobile banking dapat berupa sales margin
dan fix atau variable transaction fee.
4.
Survey dan Analisis Data
Tujuan dari survey dan analisis data
yang dilakukan adalah untuk mengetahui respon dari pengguna mengenai keempat
model ini dilihat dari sudut pandang kemudahan, kenyamanan dan keamanan. Model
survey yang digunakan adalah survey berbasis web. Melalui survey
berbasis web ini, responden melakukan skenario yang telah ditetapkan
untuk masing- masing model sesuai dengan fitur yang dimiliki oleh tiap model
dan pada model e-payment yang terakhir responden dapat mengisi kuesioner
mengenai kemudahan, kenyaman dan keamanan tiap model.
Pengolahan dan analisis data pada survei
ini dilakukan dengan metode stat istika deskriptif karena teknik sampling
yang digunakan adalah convenience sampling. Analisis akan dilakukan
terhadap data-data yang diperoleh dari proses survei yang telah dijalankan
sebelumnya sehingga tidak dilakukan generalisasi atas hasil analisis tersebut
terhadap populasi pengguna internet di Indonesia. Pengolahan statistika yang
dilakukan adalah penghitungan nilai median dan nilai modus berdasarkan
keseluruhan data mentah nilai yang
diberikan oleh seluruh responden. Nilai median dan nilai modus itulah yang
kemudian dipakai untuk menggambarkan kecenderungan responden terhadap model-
model yang diujicobakan dalam survei. Survei berlangsung selama kurang lebih
dua minggu, dimulai dari tanggal 19 Mei 2009 sampai dengan tanggal 2 Juni 2009.
Total responden survei ini adalah 461 orang. Namun, dari jumlah tersebut hanya
53 orang yang menye lesaikan surveinya. Responden tersebut aktif dalam berbagai
macam mailing list seperti informatika dan pendidikan.
4. Mekanisme dan
Alat-alat Pe mbayaran dalam E-Comme rce
Salah satu isu terbesar dalam implementasi sistem
E-Commerce adalah mengenai mekanisme transaksi pembayaran via internet. Dalam
bisnis konvensional sehari- hari, seseorang biasa melakukan pembayaran terhadap
produk atau jasa yang dibelinya melalui berbagai cara. Cara yang paling umum
adalah dengan membayar langsung dengan alat pembayaran yang sah (uang) secara
tunai (cash). Cara lain adalah dengan menggunakan kartu kredit (credit
card), kartu debit (debet card), cek pribadi (personal check),
atau transfer antar rekening (Kosiur, 1997). Proses pembayaran biasanya
dilakukan di tempat dimana produk atau jasa tersebut diperjualbelikan.
Lokasi tersebut biasa
disebut sebagai POS (Point-Of-Sale). Prinsip pembayaran di dalam sistem
E-Commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dunia nyata, hanya saja
internet (dunia maya) berfungsi sebagai POS yang dapat dengan mudah diakses
melalui sebuah komputer pesonal (PC).
Langkah pertama yang
biasa dilakukan konsumen adalah mencari produk atau jasa yang diinginkan di
internet dengan cara melakukan browsing terhadap situs-situs perusahaan yang
ada. Melalui online catalog-nya, konsumen kemudian menentukan barang-barang
yang ingin dibelinya. Setelah selesai “memasukkan” semua barang
(pesanan dalam bentuk informasi) ke
dalam digital cart (kereta dorong digital), maka tibalah saatnya untuk
melakukan pembayaran (seperti halnya membawa kereta dorong ke kasir di sebuah
supermarket)
Langkah selanjutnya
adalah konsumen berhadapan dengan sebuah halaman situs yang menanyakan berbagai
informasi sehubungan dengan proses pembayaran yang ingin dilakukan. Informasi
yang biasa ditanyakan sehubungan dengan aktivitas ini adalah sebagai berikut:
1. Cara pembayaran yang
ingin dilakukan, seperti: transfer, kartu kredit, kartu debit, cek personal,
dan lain sebagainya. Jika menggunakan kartu kredit misalnya, informasi lain
kerap ditanyakan, seperti nama yang tercantum dalam kartu, nomor kartu, expire
date, dan lain sebagainya. Contoh lain adalah jika menggunakan cek
personal, biasanya selain nomor cek, ditanyakan pula nama dan alamat
bank yang mengeluarkan cek tersebut.
2.
Data atau informasi pribadi dari yang
melakukan transaksi, seperti: nama, alamat, nomor telepon, alamat penagihan,
dan lain sebagainya. Jika konsumen ingin melakukan pembayaran dengan metoda
lain, seperti digital cash atau electronic check
misalnya,
konsumen diminta untuk mengisi user name dan password terkait sebagai bukti
otentik transaksi melalui internet.
3.
Bagi perusahaan yang memperbolehkan
konsumennya untuk melakukan pembayaran beberapa kali (cicilan), biasanya akan
ditanyakan pula termin pembayaran yang
dikehendaki. Setelah konsumen mengisi
formulir elektronik tersebut, maka perusahaan yang memiliki situs akan
melakukan pengecekan berdasarkan informasi pembayaran yang telah dimasukkan ke
dalam sistem. Melalui sebuah sistem gateway (fasilitas yang menghubungkan dua
atau lebih sistem jaringan komputer yang berbeda), perusahaan akan melakukan
pengecekan (otorisasi) terhadap bank atau lembaga keuangan yang berasosiasi
terhadap medium pembayaran yang dipilih oleh konsumen (misalnya menghubungi
Visa atau Mastercard untuk jenis pembayaran kartu kredit).
Lembaga keuangan yang
terkait kemudian akan melakukan proses otorisasi dan verifikasi terhadap
berbagai hal, seperti: ketersediaan dana, validitas medium pembayaran,
kebenaran informasi, dan lain sebagainya. Jika metode pembayaran yang dipilih
melibatkan lebih dari satu bank atau lembaga keuangan, proses otorisasi dan
verifikasi akan dilakukan secara elektronik melalui jaringan komputer antar
bank atau lembaga keuangan yang ada.
Hasil dari proses
otorisasi dan verifikasi di atas secara otomatis akan “diinformasikan” kepada
pelanggan me lalui situs perusahaan. Jika otorisasi dan verifikasi berhasil,
maka konsumen dapat melakukan proses berikutnya (menunggu barang dikirimkan
secara fisik ke lokasi konsumen atau konsumen dapat melakukan download terhadap
produk-produk digital). Jika otorisasi dan verifikasi gagal, maka pesan
kegagalan tersebut akan diberitahukan melalui situs yang sama.
Berbagai
cara biasa dilakukan oleh perusahaan maupun bank untuk membuktikan kepada
konsumen bahwa proses pembayaran telah dilakukan dengan baik, seperti:
1.
Pemberitahuan melalui email mengenai
status transaksi jual beli produk atau jasa yang telah dilakukan;
2.
Pengiriman dokumen elektronik melalui
email atau situs terkait yang berisi “berita acara” jual-beli dan kwitansi
pembelian yang merinci jenis produk atau jasa yang dibeli berikut detail
mengenai metode pembayaran yang telah dilakukan; Pengiriman
kwitansi pembayaran melalui kurir ke
alamat atau lokasi konsumen; Pencatatan transaksi pembayaran oleh bank atau
lembaga keuangan yang laporannya akan diberikan secara periodik pada akhir
bulan; dan lain sebagainya.
Menyangkut transaksi pembayaran melalui
internet, terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dengan
sungguh-sungguh oleh mereka yang mengembangkan sistem E-Commerce, yaitu:
Security –
data atau informasi yang berhubungan dengan hal- hal sensitif semacam nomor
kartu kredit dan password tidak boleh sampai “dicuri” oleh yang tidak berhak,
karena dapat disalahgunakan di kemudian hari;
Confidentiality
–
perusahaan harus dapat menjamin bahwa tidak ada pihak lain yang
mengetahui
terjadinya transaksi jual beli dan pembayaran, kecuali pihak-pihak yang memang
secara hukum harus mengetahuinya (misalnya bank);
Integrity –
sistem harus dapat menjamin adanya keabsahan dalam proses jual beli, yaitu
harga yang tercantum dan dibayarkan hanya berlaku untuk jenis produk atau jasa
yang telah dibeli dan disetujui bersama;
Authentication –
proses pengecekan kebenaran dimana pembeli maupun penjual merupakan
mereka yang benar-benar berhak melakukan transaksi seperti yang
dinyatakan oleh
masing- masing pihak;
Authorization –
mekanisme untuk melakukan pengecekan terhadap keabsahan dan kemampuan
seorang konsumen untuk melakukan pembelian (adanya dana yang
diperlukan untuk melakukan transaksi
jual beli); dan
Assurance –
kondisi dimana konsumen yakin bahwa perusahaan E-Commerce yang ada
benar-benar berkompeten untuk melakukan transaksi jual beli melalui internet
(tidak melanggar hukum, memiliki sistem
yang aman, dsb.).
Dalam
perkembangannya, sistem pembayaran
melalui internet dapat
dilakukan
dengan berbagai cara. Mengingat bahwa
seluruh mekanisme tersebut dilakukan di sebuah dunia maya yang penuh dengan
potensi kejahatan, maka adalah merupakan suatu keharusan bagi
perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan audit terhadap kinerja sistem
pembayaran perusahaan E-Commerce-nya agar tidak terjadi hal- hal yang tidak
diinginkan bersama.
Di pihak konsumen, adalah baik untuk tidak langsung
percaya begitu saja terhadap perusahaan maupun “dunia maya” yang ada.
Belajar berbelanja melalui internet
dapat dilakukan dengan melibatkan uang dalam jumlah yang kecil dahulu. Jika
benar-benar tidak diketemukan masalah, barulah secara perlahan dapat dilakukan
frekuensi dan volume jual beli dengan nilai yang lebih besar. Menggunakan kartu
kredit atau kartu debit dengan limit terbatas merupakan salah satu cara terbaik
untuk mulai belajar berbelanja di internet. Macam-Macam Alat Pembayaran
E-Payment
1. Kartu Kredit
2.
E-Cash (Paypal dan E-Gold)
3. Smart Card
5. Pay-Pal
Paypal merupakan alat
pembayaran dalam bertransaksi online. Bisa dikatakan sebagai pengganti kartu
kredit di dunia maya. Paypal ini sangat mudah digunakan dan sangat aman untuk
dijadikan alat pembayaran. Anda tidak perlu susah payah mengisi dan memberikan data
kartu kredit pada saat membeli merchant di dunia online. Hanya dengan
menyertakan akun Paypal berupa email, Anda dapat membeli merchant dan
bertransakasi secara online lainnya.
Salah satu sistem
pembayaran yang murah, simpel dan cepat adalah Paypal. Paypal merupakan sistem
pembayaran yang sangat populer di Internet. Saat ini dipakai oleh jutaan
pedagang perorangan atau perusahaan-perusahaan besar. Pada awalnya Paypal juga
tidak menerima user dari Indonesia, baru September 2007 Paypal menerima user dari
Indonesia. Beberapa keuntungan menggunakan Paypal adalah:
1.
Cepat, tidak perlu mengisi data kartu
kredit pada saat akan membayar, cukup dengan memasukkan email dan passwordnya
saja. (kecuali pembeli yang membayar dengan kartu kredit - non anggota Paypal)
2.
Aman, setiap user yang mendaftar di
Paypal harus melalui proses verifikasi yang ketat sebelum bisa melakukan
transaksi.
3.
Mudah, uang yang diterima di account
Paypal kita, dapat langsung ditransfer ke kartu
kredit atau rekening kita di bank Indonesia
(misalnya BCA, Mandiri, Niaga, dll) Untuk menjadi anggota Paypal, biayanya
adalah gratis. Yang diperlukan adalah
kartu
kredit untuk proses verifikasi. Dalam proses verifikasi ini Paypal akan
mendebit kartu kredit kita sejumlah tertentu (sangat kecil, hanya untuk ve
rifikasi saja). Kemudian
kita diharuskan melihat berapa jumlah
angka yang didebit oleh Paypal di lembar penagihan (billing statement) dan
memasukkan angka tersebut di form verifikasi. Bila perusahaan kartu kredit
menyediakan customer service by phone, kita bisa menanyakan langsung angka
transaksi ini via telepon tanpa perlu menunggu bank mencetak lembar penagihan,
sehingga proses verifikasi bisa dilakukan relatif instant.
E-Gold, Salah
satu E-Cash teraman
Egold adalah suatu perusahaan finansial ternama ya
ng berpusat di Amerika, yang mengkhususkan dirinya pada transaksi di internet.
Bisa dikatakan bahwa secara de facto egold adalah mata uang di internet.
Transaksi dengan menggunakan kartu kredit sangat rawan terhadap pembobolan
kartu kredit, karena itu egold menawarkan solusi pembayaran di internet yang
lebih aman. Egold adalah ibarat seperti account bank di internet (atau bisa
disebut e-currency) yang mana berfungsi memudahkan transaksi kita di internet.
Mata uang egold berupa emas, jadi kursnya juga memaka i kurs emas tapi bisa
dikonversikan ke USD atau ke mata uang lainnya.
Setelah anda mempunya
account egold, maka harus ada money changer yang dapat mengkoversi mata uang
egold (emas) ke mata uang rupiah atau sebaliknya, dan untuk bisa menggunakan
fasilitas ini anda harus menjadi member di perusahaan money changer indonesia
khusus untuk egold tersebut, contohnya di indochanger.com atau yang lainnya.
Setelah anda mempunyai account egold dan money exchangernya (indochanger,
sentraegold, omnipay dll) maka anda sudah bisa melakukan transaksi apapun di
internet di merchant2 yang bertanda egold dengan lebih mudah.
Cara kerja egold sama seperti bank-bank pada
umumnya. Egold menerima deposit dari nasabahnya, dimana nasabah dapat
bertransaksi transfer masuk maupun keluar melalui egold. Persis seperti bank
tradisional pada umumnya. Egold menyimpan deposit nasabahnya dalam bentuk emas.
Jadi ketika nasabahnya menyetorkan sejumlah uang dengan mata uang tertentu,
uang tersebut akan dikonversikan menjadi emas. Mengapa emas ? karena emas
adalah mata uang yang paling stabil saat ini. Jadi apabila harga emas dunia
naik, nilai uang kita di egold juga akan naik begitupun juga sebaliknya. Cara mendapatkan
account egold mudah sekali, cukup hanya dengan mengisi aplikasi pendaftaran
secara gratis pada website egold, anda akan memilikinya secara gratis. Untuk
mendapatkan account egold baru, silahkan klik banner egold di sidebar website
ini.
Account egold baru berguna apabila anda
memiliki uang didalamnya. Sama seperti account anda di bank tradisional,
apabila anda tidak memiliki dana jangan harap dapat transfer keluar, walaupun
hanya $ 0,1.
Pihak ketiga
layanan pembayaran online pada masalah hukum
Pada tahun 2005, perkembangan pesat pasar pembayaran
online tidak diragukan lagi area perdagangan elektronik terbesar di China,
"Aspek" satu.pembayaran online Cina jumlah sepanjang tahun akan lebih
dari 6 miliar yuan, dan pengguna pembayaran online account menggunakan pengguna
Internet meningkat dari 17% pada tahun 2004 meningkat menjadi 26%.pembayaran
online layanan pihak ketiga platform ukuran pasar pada tahun 2001 adalah 1,6
miliar yuan, 2,3 miliar pada tahun 2004 target pertumbuhan pada tahun 2007 Cina
pembayaran online platform untuk platform pembayaran pihak ketiga untuk
mencapai ukuran pasar sekitar 21,5 miliar. Munculnya platform pembayaran pihak
ketiga, mencerminkan perubahan dalam pembayaran.E-commerce proyek sebagai
prestasi
kunci ibukota - Capitel "pembayaran mudah" memiliki pembayaran
online, pembayaran mobile, pembayaran mobile, sms membayar, WAP pembayaran dan
terminal self-service, dengan modus penagihan kedua, hari yang jelas pada akhir
dapat dicapai.Tahun ini pada bulan Februari, dari Taobao's Alibaba dari 30 juta
dolar AS untuk menghabiskan banyak dikembangkan, Gabungan Industri dan
Komersial Bank of China, Bank Konstruksi dan lembaga- lembaga keuangan domestik
bersama-sama untuk menciptakan "alat Alipay transaksi" pelayanan.7
April beragam aplikasi bergerak dalam bidang pembayaran elektronik dan layanan
melalui perusahaan anjak Yeepay meluncurkan platform pembayaran elektronik, ke
pembayaran e-commerce domestik.12 Mei jaringan awan kelas enterprise meluncurkan
sistem pembayaran online untuk membayar bersih @.20 Mei perbankan online online
kerja VISA Organisasi Internasional mengumumkan bahwa e-commerce online pasar
pembayaran di Cina untuk mempromosikan 'kartu kredit VISA otentikasi
service''standard pembayaran yang aman, berharap untuk meningkatkan kenyamanan
dan keamanan pembayaran online."Juli 11, terbesar online di dunia
pembayaran penyedia Paypal mengumumkan bahwa mendarat di Cina, walaupun dari
kartu kredit Paypal dimana transaksi lintas batas yang terkenal dan multi- mata
uang, tetapi" bernama PayPal "platform pembayaran pihak ketiga masih
disebabkanpeer perhatian dan badan usaha. pada bulan Oktober, Tencent
meluncurkan uang "dibayar link" dan memasukkan bidang pembayaran
online dan yang., menurut perkiraan kasar bahwa pihak ketiga di China untuk
menyediakan layanan pembayaran penyedia online memiliki tidak kurang dari 50!
Dapat dikatakan bahwa tahun 2005 telah menjadi
pembayaran online, pembayaran online masalah hukum terkait telah lebih peduli
tentang orang-orang, terutama difokuskan pada pembayaran keamanan, perlindungan
hukum, risiko akuntabilitas, layanan pembayaran online, spesifikasi, e-
legitimasi mata uang, legalitas platform pembayaran pihak ketiga, dll,
sedangkan Bank Rakyat "pedoman pembayaran elektronik (No)"
pendahuluan diragukan lagi untuk memusatkan perhatian orang lagi. Lebih
kompleks e-commerce platform trading platform dan pembayaran pihak ketiga dalam
jaringan untuk membayar status hukum, adalah pemerintah, perusahaan dan
pengguna lebih bingung.Penyediaan layanan pembayaran online e-commerce platform
perdagangan dan pihak ketiga platform pembayaran balik dalam penyediaan layanan
pembayaran, mengumpulkan sejumlah besar pengguna banyak uang tunai atau
penerbitan uang elektronik, tujuan yang sudah memiliki beberapa karakteristik
bank, bahkan ketikauntuk bank yang tidak diatur.
Paypal adalah latar belakang TI tidak keuangan
perusahaan teknologi, tapi hanya dalam beberapa tahun ini telah menjadi pelopor
dalam bidang jaringan global pembayaran, dan dalam 8 Juli 2002 menjadi dagang
terbesar di dunia platform untuk E-C2Cteluk layanan pembayaran online.Berakhir
pada Maret 2005, Paypal memiliki lebih dari 60 juta pengguna terdaftar global,
kinerja di 45 negara dan kawasan di seluruh dunia, volume perdagangan harian
lebih dari satu juta pena, pembayaran tahunan sebesar lebih dari 18 miliar
dolar AS.Meskipun demikian, operasi itu berhasil, Paypal tetap status hukum
Amerika Serikat atau negara lainnya yang terkait, hal yang lebih bermasalah,
status hukumnya lebih tikungan dan belokan.Sejak Juni 2002, Bank of New York
datang ke sektor jasa Paypal tidak merupakan perbankan ilegal dan bisnis uang
transfer ke Paypal lisensi telah dikeluarkan, Paypal telah mengakuisisi lebih
dari 32 negara bagian Amerika Serikat izin usaha uang transfer.Lisensi untuk
norma-norma bisnis Paypal dan
nama, pengguna meningkatkan rasa percaya
diri dan sangat membantu.Di bagian lain dunia, ekspansi Paypal adalah
menghadapi ketidakpastian lebih, di samping lembaga-lembaga keuangan lokal
dengan kerjasama yang baik tetapi juga untuk beradaptasi dengan berbagai
lingkungan hukum dan kebijakan.
Kesepakatan pengguna
Paypal di awal pengguna Paypal dapat diberikan untuk dana yang disimpan pada
bank Federal Deposit Insurance Corporation diasuransikan untuk membuka rekening
(bank FDIA-diasuransikan), pengguna setuju bahwa penghasilan apapun yang
dihasilkan oleh account yang timbul dari semua Paypal, pengguna tidak akan
menerima transfer mereka melalui Paypal bahwa uang yang dihasilkan setiap bunga
atau pendapatan lain.Kemudian, Amerika Serikat dalam perjanjian pengguna situs
Paypal mengklaim sebagai agen pengguna adalah untuk membantu pengguna untuk
menerima pembayaran dari pihak ketiga, dan dikirim ke sebuah agen pembayaran
pihak ketiga; perbedaan juga ketat Paypal antara pengguna dana dan dana sendiri
Paypal's,pengguna dana tidak akan menjalankan atau tujuan lain bagi Perusahaan,
tidak akan dalam kasus kepailitan Xia Huo Zhe Youyuqita tujuan Zijin dikaitkan
dengan kreditur; Tong Shi, Paypal pengguna Xie Yi Zhong Huan Zai jelas Paypal
Bushiyinhang, Qi untuk pengguna TigongLayanan ini adalah layanan pemrosesan
pembayaran daripada bisnis perbankan, Paypal bukan pengguna dana wali, fidusia
atau ketika kondisi tertentu kemudian ditransfer ke penerima hak dari pihak
ketiga, tetapi sebagai agen pengguna dan pengelolaan danaorang.Dari kesepakatan
baru-baru ini dapat dilihat pengguna Paypal akan memiliki hubungan antara
pengguna dan diposisikan untuk menyediakan pembayaran online dari kontrak
antara agen pengguna, pengguna manajer dana, daripada hukum yang ada atau
non-bank banklembaga keuangan.Pada saat yang sama agar dapat memberikan layanan
pembayaran online Paypal, kartu kredit atau organisasi harus bergantung pada
sistem perbankan untuk membangun kerangka kerja pelayanan mereka sendiri, jadi
Paypal atau kartu kredit organisasi dan bank telah memiliki perjanjian layanan
terhadap hak-hak khusus dan kewajiban kedua pihak.
Singkatnya, pengembangan pembayaran elektronik,
sejumlah perusahaan non-perbankan terlibat dalam e-payment e-payment
pengembangan usaha telah menjadi trend ireversibel.Hal ini terutama disebabkan
oleh pembayaran elektronik bisnis memiliki perbankan internasional dan teknis,
kuat sendiri memiliki beberapa kekurangan.Perusahaan mengkhususkan diri dalam
munculnya pembayaran internet sesuai dengan pengembangan e-kebutuhan bisnis,
tapi juga layanan online pembayaran inovatif merupakan salah satu bentuk
spesifik harus standar dan mendorong perkembangannya.
Dari waktu yang lebih
panjang di masa depan, seluruh proses bank Cina-Afrika untuk membayar perantara
pembayaran online terlibat dalam operasi ini akhirnya harus dibayar melalui
gateway bank, melalui bank selesai, tentu saja, ada dua kasus yang lebih
khusus: satu adalahpendekatan konsorsium ini, mirip dengan kartu bank
mendapatkan bisnis ke Internet untuk dilakukan; ada situasi yang lebih khusus
adalah ketika kedua platform pembayaran pihak ketiga untuk account trading, ia
dapat menyelesaikan transaksi secara langsung melalui rekening antara transaksi
tersebut benar-benartidak diselesaikan oleh bank, kedua pendekatan tidak perlu
diselesaika n oleh bank gateway pembayaran.
Pembayaran online modus dari sudut pandang, mungkin
dibagi menjadi empat mode: satu adalah Bank mode gateway, e-commerce platform
terkait dengan sistem
online perbankan, model ini hanya
berhubungan dengan mengikuti e-commerce pembeli dan penjual perusahaan dan
bank, transaksi onlinesebenarnya pergi langsung ke sistem perbankan online
bank, berurusan hanya dengan bank penandatanganan e-commerce platform; model
kedua adalah modus dari platform pembayaran pihak ketiga, e-commerce platform
dari link pertama untuk platform pembayaran pihak ketiga, dan platform bank
pembayaran dan kemudian link; stiga model adalah model konsorsium ini, modus
keempat adalah modus transaksi pembayaran dalam platform, transaksi ini
benar-benar tertutup, layanan account untuk pembeli dan penjual melalui account
tersebut dapat diselesaikan dalam transaksi ini.
Menurut praktik umum
internasional, sistem pembayaran seluruh dibagi menjadi dua kategori: satu
pembayaran yang besar, sebuah kelas sistem eceran kecil, sistem pembayaran
online wilayah ritel kecil.pembayaran ritel dan besar kecil untuk memiliki
partisipasi yang lebih dalam subjek perbandingan, melibatkan bank, pelanggan,
bisnis, pengembang sistem, operator jaringan, sertifikasi pihak ketiga lembaga
layanan.Antara subjek masing- masing memiliki kontrak, pembentukan akhir
kelompok yang sangat besar kontrak, yang premis yang paling mendasar atau dasar
dan harus menjadi hubungan antara bank dan nasabah harus menjadi kebutuhan
utama untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan.
Antara bank dan
pelanggan sering merupakan organisasi perantara, seperti layanan pembayaran
online, yang mengkhususkan diri dalam hal perusahaan, termasuk pengumpulan dan
agen pembayaran, pada kenyataannya, adalah peran maju itu.Maju yang mungkin
lembaga non-perbankan, mungkin juga bank.Contoh, banyak kota sekarang buka
counter melalui bisnis, bank dapat mengambil ke bank China Construction Bank
suriko deposito, atau mengambil ABC suriko penarikan ICBC, pembentukan
counter-pass, account non- forwarding untuk menanggung peran orang
itu.Pembayaran dan organisasi pemukiman dalam draft Peraturan mengenai
pembayaran dan penyelesaian bisnis memiliki didefinisikan, bergerak dalam
pertukaran instruksi pembayaran dan perhitungan jumlah seperti
organisasi.Organisasi ini tidak memungkinkan deposito, dana juga tidak
diperbolehkan untuk menangani penyelesaian akhir.pembayaran elektronik dari
banyak organisasi sekarang melihat, ini dua terkait dengan, jika terkait dengan
karakterisasi dua pada akhirnya bagaimana ditandai sebagai lembaga pendanaan
atau ditandai sebagai pembayaran dan organisasi pemukiman, yang terlibat dalam
kontradiksi.Masalahnya bukan situasi sekarang di luar negeri, sebuah solusi
terpadu.
Pembayaran online mungkin terlibat dalam jaringan
atau beberapa perangkat lunak berbasis uang elektronik akan diterbitkan, dengan
perkembangan perdagangan elektronik, skala dan cakupan sampai batas tertentu,
dampak akan sistem moneter saat ini.RMB kini telah menerbitkan jaminan negara
kredit di belakang, sedangkan penyedia layanan pihak ketiga dalam penebusan
masa depan uang elektronik yang dikeluarkan oleh masalah atau tidak untuk
mengontrol, bagaimana dikendalikan, bagaimana memastikan, begitu juga masalah,
jika tidak masyarakat bisa memiliki sebuah sistem moneterkeraguan. Ada masalah
instrumen elektronik, instrumen elektronik, yang terbaik adalah memodifikasi
Hukum Instrumen Negosiasi pada waktunya untuk menyelesaikannya melalui tingkat
hukum status hukum.Sekarang tampak bahwa perubahan dapat menjadi proses yang
panjang Instrumen Negosiasi.Tapi sekarang aplikasi sudah mulai muncul, seperti
China Merchants Bank telah mengeluarkan
instrumen
domestik tahun ini elektronik.Pengembangan instrumen elektronik seperti, tetapi
juga layak minat aktif dan penelitian.E-Catatan akan perkembangan pembayaran
online untuk sebagian besar, pembayaran online lain mungkin tingkat yang lebih
tinggi.Masalah pembayaran tagihan elektronik, hosting, otentikasi aspek
manajemen terpadu dan catatan yang ada atau dinegosiasikan instrumen sangat
berbeda standar di sana.
Penutup
a.
Tes Formatif
Soal
esey
1.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
e-payment!
2.
Jelaskan model e-payement untuk B2C!
3.
Sebutkan dan jelaskan alat pembayaran
yang sering digunakan dalam e-payment!
4.
Jelaskan
sejauh mana e-paypal bisa berfungsi dalam e-payment!
b.
Petunjuk Tindak lanjut bagi Mahasis
wa
Mempelajari beberapa aplikasi dan metode
e-payment yang ada di internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar