Nama : Chuswatun Chasanah
NPM : 13.0102.0070
Fakultas/ Jurusan : Ekonomi / Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Magelang
E-GOVERNMENT
A.
PENGERTIAN
adalah penggunaan teknologi informasi
oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan
pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik,
untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau
proses kepemerintahan
yang demokratis.
Secara singkat E-Government
adalah penggunaan teknolgi informasi yang
meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain.
B.
MANFAAT dan TUJUAN
Manfaat dan
tujuannya diantara lain adalah untuk meningkatkan mutu layanan publik melalui
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses penyelenggaaran
pemerintah daerah agar dapat terbentuk kepemerintahan yang bersih dan
transparan, dan agar dapat menjawab tuntutan perubahan secara efektif.
Manfaatnya antara lain :
a.
Memperbaiki kualitas pelayanan
pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan
industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai
bidang kehidupan bernegara.
b.
Meningkatkan transparansi,
kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan
konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN).
c.
Mengurangi secara signifikan total
biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya
untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
d.
Memberikan peluang bagi pemerintah
untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak
yang berkepentingan.
e.
Menciptakan suatu lingkungan
masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai
permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend
yang ada.
f.
Memberdayakan masyarakat dan
pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai
kebijakan publik secara merata dan demokratis.
C.
JENIS-JENIS E-GOVERNMENT
Jenis-jenis E-Government antara lain:
a.
Government
to Citizen (G2C)
Berupa
teknologi informasi yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan interaksi
pemerintah dengan masyarakat dan untuk mempermudah masyarakat dalam mencari
informasi tentang pemerintahan.
Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara
masyarakat dan pemerintah.
Contoh : Pelayanan Pajak melalui online http://www.pajak.go.id.
Contoh lain http://www.jabarprov.go.id/
b.
Government
to Business (G2B)
Merupakan
tipe hubungan pemerintah dengan pembisnis. karena diperlukan relasi yang baik
antara pemerintah dengan kalangan bisnis demi kemudahan berbisnis masyarakat
kalangan pembisnis. Terdiri dari transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah
menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk
bertransaksi dengan pemerintah.Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke
pemerintah untuk membantu pemerintah menjadi lebih efisien melalui peningkatan
proses bisnis dan manajemen data elektronik.
Contoh :
http://www.indotender.com/
Situs
ini adalah sebuah website pemerintah dimana kalangan bisnis dapat memperoleh
informasi dan saran e-bisnis terbaik.
c.
Government
to Government (G2G)
Web
pemerintah yang dibuat untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan antara satu
pemerintahan dengan pemerintahan yang lainnya dengan tujuan untuk memperlancar
kerjasama antara pemerintahan-pemerintahan yang bersangkutan.
Interaksi
online non-komersial antara organisasi, departemen, dan otoritas pemerintah
dengan organisasi, departemen, dan otoritas pemerintah yang lain.
Sistem G2G terbagi menjadi 2,yaitu Internal facing dan External facing.
Internal facing menggabungkan departemen, agen, organisasi, dan otoritas satu pemerintah. Lalu External facing menggabungkan departemen, agen, organisasi, dan otoritas lebih dari satu pemerintah.
Sistem G2G terbagi menjadi 2,yaitu Internal facing dan External facing.
Internal facing menggabungkan departemen, agen, organisasi, dan otoritas satu pemerintah. Lalu External facing menggabungkan departemen, agen, organisasi, dan otoritas lebih dari satu pemerintah.
Contoh Internal Facing : www.gateway.gov.uk
Contoh External Facing: schengen
information system
D.
KENDALA
a.
Kultur berbagi belum ada. Kultur berbagi (sharring) informasi dan mempermudah urusan
belum merasuk diIndonesia. Bahkan ada pameo yang mengatakan: “Apabila bisa
dipersulit mengapa dipermudah?”. Banyak oknum yang menggunakan kesempatan
dengan mepersulit mendapatkan informasi ini.
b.
Kultur mendokumentasi
belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang kita
hadapi adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan (apa saja). Padahal
kemampuan mendokumentasi ini menjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi
bagian dari standar software engineering.
c.
Langkanya SDM yang handal. Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru. Pemerintah
umumnya jarang yang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi informasi. SDM
yang handal ini biasanya ada di lingkungan bisnis / industri. Kekurangan SDM
ini menjadi salah satu penghambat implementasi dari e-government. Sayang sekali
kekurangan kemampuan pemerintah ini sering dimanfaatkan oleh oknum bisnis
dengan menjual solusi yang salah dan mahal.
d.
Infrastruktur yang belum
memadai dan mahal. Infrastruktur telekomunikasi
Indonesia memang masih belum tersebar secara merata. Di berbagai daerah di
Indonesia masih belum tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik.
Kalaupun semua fasilitas ada, harganya masih relatif mahal. Pemerintah juga
belum menyiapkan pendanaan (budget) untuk keperluan ini.
e.
Tempat akses yang terbatas. Sejalan dengan poin di atas, tempat akses informasi jumlahnya juga
masih terbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah dan masyarakat
bergotong royong untuk menciptakan access point yang terjangkau, misalnya di
perpustakaan umum (public library). Di Indonesia hal ini dapat
dilakukan di kantor pos, kantor pemerintahan, dan tempat-tempat umum lainnya.
Hambatan-hambatan
di atas sebetulnya tidak hanya dihadapi oleh Pemerintah Indonesia(atau pemerintah
daerah) saja. Di negara lain pun hal ini masih menjadi masalah. Bahkan di
Amerika Serikat pun yang menjadi pionir di dunia Internet masalah E-Government
pun merupakan hal yang baru bagi mereka. Namun mereka tidak segan dan tidak
takut untuk melakukan eksperimen.
Salah
satu kendala utama dalam pelaksanaan e-government adalah kurangnya ketersediaan
infrastruktur telekomunikasi. Jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai
tempat di Indonesia. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal.
Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan
telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah. Kendala lainnya adalah
masih banyaknya penyelenggara pelayanan publik baik di pusat maupun daerah yang
belum mengakomodir layanan publiknya dengan fasilitas internet. Terutama pada
institusi pusat dengan unit pelaksana teknisnya dan juga dengan institusi lain
dengan item pelayanan yang sama (G2G= government to Government). Dengan kata
lain hal ini belum terkoordinir dengan baik dan masih kuatnya kepentingan di
masing-masing sektor.
Sumber
- http://menariksekali.wordpress.com/2011/12/28/e-government-learning-employment-health/
- http://greeniiism.blogspot.com/2012/04/macam-macam-model-penerapan-e-goverment.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_elektronik
- http://sisilworld.blogspot.com/2012/04/pengertianteori-dan-contoh-g2c-g2b-g2g.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar