Strategi
Bisnis dan Implementasi E-Business
strategi bisnis adalah kegiatan
pelaksanaan, perencanaan dan eksekusi suatu aktifitas dalam organisasi menjual
barang maupun jasa kepada konsumen atau organisasi lainnya dengan tujuan
mendapatkan laba.
Berbagai metode
tersedia untuk mengembangkan alternatif strategi seperti metode SWOT Matrix,
BCG Matrix, GE Matrix, IE Matrix, SPACE Matrix, Porter Generic Strategy, Ansoff
Growth Strategy dan sebagainya.
Namun masih terbatas
metode yang tersedia untuk memilih dan mengevaluasi alternatif strategi. Salah
satu metode yang sering digunakan oleh
seorang konsultan adalah metode yang diperkenalkan oleh Rumelt.
Rumelt memperkenalkan 4 kriteria untuk
mengevaluasi baik buruknya strategi, yaitu consonance, advantage,
feasibility, dan consistency.
Consonance
adalah kemampuan strategi dalam memanfaatkan peluang bisnis dan mengatasi
ancaman yang muncul di masa yang akan datang. Sebagai contoh strategi
pengembangan produk baru Astra dengan memproduksi beragam jenis kendaraan
keluarga, merupakan strategi yang tepat untuk meraih peluang peningkatan jumlah
kelas menengah di Indonesia yang membutuhkan kendaraan keluarga yang murah dan
andal.
Advantage adalah kemampuan strategi dalam
memanfaatkan keunggulan dan meminimalisasi kelemahan perusahaan. Sebagai contoh
strategi BRI yang tetap fokus melayani sektor UKM sangat sesuai dengan
keunggulan dan pengalaman BRI dalam kredit mikro.
Feasibility adalah sejauhmana implementasi
strategi didukung oleh sumberdaya (finansial, SDM, organisasi, sistem, budaya)
dan kemampuan perusahaan untuk berubah. Sebagai contoh Indosat berhasil
bertransformasi dari international carrier manjadi full network service
provider karena didukung oleh sumberdaya dan manajemen perubahan yang
baik.
Consistency
adalah sejauhmana strategi bisnis dijabarkan ke dalam program implementasi
dengan baik. Program implementasi meliputi penurunan sasaran tingkat
perusahaan ke dalam sasaran tingkat divisi, departemen fungsional, unit kerja,
sampai individu.
Strategi perusahaan juga perlu dijabarkan ke
dalam strategi fungsional, program fungsional, kegiatan unit kerja, dan
kegiatan individu. Perusahaan juga perlu menyusun program kerja yang menunjang
program stratejik, misalnya program restrukturisasi organisasi, program
pengembangan kompetensi SDM, program pengembangan sistem, dan sebagainya.
Implementasi strategi
Sebaik apa pun strategi yang dipilih tidak ada
artinya jika implementasinya buruk. Bisa jadi strategi yang sebenarnya
baik menjadi buruk jika implementasinya buruk. Strategi yang baik akhirnya
dinilai dari kemampuan mencapai sasaran dan visi yang telah ditetapkan
berdasarkan koridor misi dan kebijakan perusahaan.
Untuk implementasi strategi tidak cukup hanya
dengan menyusun action plan dan menyediakan sumberdaya yang
dibutuhkan. Agar implementasi strategi dapat berjalan dengan baik, perusahaan
harus melakukan perubahan aspek organisasi lainnya seperti struktur, sistem,
komposisi dan kompetensi SDM, kompetensi organisasi, gaya kepemimpinan, bahkan
budaya perusahaan.
Jadi strategi yang baik tidak dapat dipisahkan
dari manajemen perubahan yang baik.Jika merupakan bisnis yang menggunakan
pelayanan jasa sangat diperlukan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
Saya akan memberikan
contoh pada “ PT. BAKRIE TELECOM, Tbk “
Deskripsi perusahaan
PT. Bakrie Telecom, Tbk. atau
dikenal juga dengan nama BTEL adalah operator telekomunikasi yang
menyelenggarakan jasa Fixed Wireless Access(FWA) dengan layanan mobilitas
terbatas. Berdiri di tahun 1993 sebagai anak perusahaan PT. Bakrie & Brothers,
Tbk. dengan nama awal PT. Radio Telepon Indonesia (Ratelindo) kemudian berubah
nama menjadi Bakrie Telecom di tahun 2003 denganmenggunakan teknologi CDMA 2000
1x.Pada tahun 2006, Bakrie Telecom terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan
simbol ticker BTEL. Jika di awal berdirinya perusahaan hanya menyelenggarakan
layanan dasar suara dan SMS, maka di tahun 2010 Bakrie Telecom melakukan
transformasi layanan dengan menyelenggarakan pula layanan Broadband Wireless
Access(BWA) dengan menggunakan teknologi CDMA EVDO (Evolution Data Optimized).Tantangan
persaingan yang demikian ketat dalam industri telekomunikasi Indonesia
mendorongmanajemen Bakrie Telecom untuk melakukan 5 tahap revitalisasi pada
awal kuartal kedua 2012. Pertama, meliputi program penyehatan dan penguatan keuangan
perusahaan. Kedua, penguatan organisasi, budaya perusahaan dan governance. Ketiga,
kembali ke inti kekuatan BTEL yaitu “One Brand, One Price (ESIA)”, tapi dengan banyak
opsi produk. Keempat, mendorong pertumbuhan revenuedari data. Kelima, peningkatan
kualitas produk dan layanan pelanggan.Hasil revitalisasi tersebut mulai
memperlihatkan hasil positif baik dari sisi kinerja keuangan perusahaan maupun
laju pertumbuhan pelanggan. Pada kuartal ketiga 2012, Bakrie Telecom mencatat
pertumbuhan pelanggan sebesar 4,5% dari 11,46 juta pelanggan di kuartal kedua
2012 menjadi 11,98 juta pelanggan di kuartal ketiga 2012.Laju profitabilitas
perusahaan sebagai hasil penghematan dan efisiensi operasional, pada dua
quarter terakhir, telah membukukan pertumbuhan rata-rata 30%. Likuiditas perseroan
memang masih ketat, tapi pertumbuhan EBITDA di Q3 dibandingkan Q2 dan Q1 2012menunjukkan
peningkatan daya saing Perseroan yang cukup signifikan. Ini membuktikan kinerja
operasional perusahaan semakin kuat sehingga secara finansial pengaruh
positifnya terhadap keuangan dapat segera dirasakan.
Implementasi Bisnis .
Nilai utama yang dikembangkan oleh
perusahaan :
1.Memaksimalkan koneksi data
internet untuk bisnis
2.Mengoptimalkan karyawan dengan
alat telekomunikasi terpercaya dan hemat
3.Menekan biaya operasional
4.Memberikan layanan 24/7 kepada
pelanggan dengan cepat
5.Memperluas jaringan penjualan baik
domestic maupun internasional
6.Menambah wawasan bisnis dan
ekonomi baik secara mikro maupun makro
PT. Bakrie Telecom, Tbk. menerapkan e-commerce
dalam rangka memajukan dan mempermudah layanan bagi seluruh pelanggan operator
Esiaagar semua kebutuhan transaksi penjualan/pembelian jasa telekomunikasiyang
diperlukan oleh pelanggandapat didapatkan dan dengan mudah digunakan.Meskipun
demikian, istilah e-Commerce sebenarnya dapat di definisikan berdasar 5 perspektif
(Phan, 1998): (1) on-linepurchasing perspective; (2) digital communications perspective;
(3) service perspective; (4) business process perspective; dan (5) marketof-one
perspective. Dengan demikian, pada hakikatnya dalam lingkup yang luas e-commerce
bisa dikatakan ekuivalen atau sama dengan e-business(Turban, et al., 2000).Penerapan
yang ada di PT. Bakrie Telecom, Tbk.adalah sebagai berikut .
Beberapa aplikasi umum yang
berhubungan dengan e-Commerceyang diterapkan di PT. Bakrie Telecom, Tbk.adalah
:
1.E-mail dan MessagingSemua
komunikasi yang digunakan di BTELadalah melalui Email, hal ini sangatmendukung
semua proses kerja diBTEL, sehingga semua keputusan dapat diambil dengan mudah
dan waktunya cepat.
2.Content Management SystemsContent managementsystems
yang digunakan di BTELatau biasa di sebut dengan CMSsebenarnya merupakan suatu
sistem yang di gunakan untuk mempermudah dalam memfasilitasi pembuatan,
pengelolaan, pembaharuan, dan publikasi content pada sebuah situs website
ataupun blog. Dengan adanya content management system (cms)yang terintegrasi
pada suatu website atau blog, seseorangdalam melakukan pengelolaan situs yang
dinamis beserta isi data content nya yang berupa Sistem
Informasi Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 201325 informasi dalam bentuk
teks, grafik, images, video maupun dalam format lainnya semakin di permudah
bahkan untuk orang awan sekalipun dapat mengelolah suatu website ataupun blog
beserta isi content nya dengan sangat cepat dan mudah .
3.Dokumen, spreadsheet, databaseSemua
dokumen yang dikelola di BTELdisimpan dan dikelola dalam data base yang
disimpan secara teratur.
4.Akunting dan sistem keuanganData
keuangan dan pelaporan yang ada di BTEL dikelola dengan sangat canggih oleh sistem
yang secara terintegrasi dari semua bagian dan cabang yang menginputtransaksi.
Adapun laporan yang ada adalah Income statement, balance sheet laporan
perubahan modal, dan banyak lagi laporan yang dibutuhkan oleh bagian bagian
terkait untuk dapat dibuat sebagai dasar pengambilan keputusan.
5.Informasi pengiriman dan pemesanan
Informasi pengiriman dan pemesanan semua keperluan pengadaan barang yang diperlukan
juga sudah menggunakan cara automatically order, yang dikelola dengan baik
dalam memenuhi semua kebutuhan di semua cabang maupun di semua bagian yang
memerlukan , di BTELsemua proses tersebut dikelola oleh procurement.
6.Pelaporan informasi dari klien dan
enterprise Pelaporan informasi yang di dapat dari klien dan enterprice sudah
dikoordinasikan dengan baik di PT. Bakrie Telecom, Tbk, sehingga semua
informasi yang diperlukan dengan cepat bisa didapatkan dari klien dalam hal ini
mitra kerja dari pada BTEL.
7.NewsgroupBTELmemiliki suatu media news
group, yang setiap saat dapat diakses oleh semua
karyawan melalui portal BTEL, adapun nama newsnya adalah “Esia
All News”, media ini sangat mudah diakses, dan banyak informasi yang didapat,
dan media ini dapat memberikan informasi secara online.
8.Conferencing Conferencing yang
dilakukan di BTEL sudah dilakukan dengan sistem yang baik
sehingga pada saat melalukan conference tidak ada lagi
pembatas lokasi, kemudahan seperti ini memberikan keefektifan kerja , dalam
menyampaikan informasi –informasi yang sesegera mungkin disampaikan.Sistem
Informasi Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 20126 Di BTEL sendiri, salah satu
departemen yang paling penting dan merupakan komponen utama dalam proses
bisnisnya adalah IT BSS (Business SupportSystem). IT BSS (Business SupportSystem)
merupakan komponen penting pada perusahaan telekomunikasi untuk mendukung dan
menjalankan operasi bisnis utama kepada pelanggan berupa layanan komunikasi end-to-end.
BSS bertanggung jawab di 4 area penting perusahaan :
a.Product ManagementBSS
mendukung pembangunan produk, manajemen harga
layanan, kegiatan penjualan, mendukung manajemen produk (product life cycle),
dan mensinergikan produk dengan kebutuhan pelanggan.
b.Customer Management
BSS
mendukung interaksi, layanan informasi, serta penyelesaian masalah pelanggan
selama 1 hari penuh 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Customer management bertanggung
jawab mengelola pelanggan agar tetap loyal dengan perusahaan.
c.Revenue Management
BSS
mendukung perolehan pendapatan berupa perhitungan tagihan ke pelanggan, perhitungan
pendapatan berdasarkan tiap jenis layanan, perhitungan kerugian karena
kesalahan konfigurasi di elemen jaringan atau kesalahan vendor, serta kelayakan
produk untuk tetap dijalankan oleh perusahaan.
d.Order Management
BSS
mendukung proses produksi dan distribusi reguler, pemesanan (order) produksi
untuk acara atau wilayah khusus, pemesanan komponen keperluan produksi ke
vendor, serta change/ service requestterhadap konfigurasi elemen jaringan,
layanan, dan produk.
Sumber :