BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pembuatan makalah ini didasari untuk
memenuhi tugas kuliah Manajemen Operasional sebagai Mata Kuliah wajib yang
memiliki bobot 3 SKS. Tujuan dari tugas ini adalah mengerti dan memahami
tentang Inventory Management
1.2 Tujuan
1.
Mengetahui pengertian dari Manajemen persediaan dan
fungsinya
2.
Mengetahui apa saja Jenis-jenis Manajemen persediaan
3.
Mengetahui Manfaat Menajemen Persediaan
4.
Fungsi – fungsi persediaan
5.
Factor yang mempengaruhi tingkat persediaan
6.
Mengetahui Metode Manajemen persediaan
1.3 Manfaat
Makalah ini
dibuat dengan tujuan menjelaskan secara lebih rinci dan detail mengenai
manajemen persediaan, fungsi, serta model-model di dalam manajemen persediaan.
Dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat mempraktek kan konsep manajemen
persediaan di dalam perusahaan.
BAB II
MANAJEMEN PERSEDIAAN
1.1
Pengertian Manajemen Persediaan
Persediaan (inventory) adalah bahan-bahan atau barang (sumberdaya-sumber daya organisasi) yang disimpan yang akan dipergunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya : untuk proses produksi atau perakitan, untuk suku cadang dari peralatan, maupun untuk dijual. Walaupun persediaan hanya merupakan suatu sumber dana yang menganggur, akan tetapi dapat dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan.
Persediaan (inventory) adalah bahan-bahan atau barang (sumberdaya-sumber daya organisasi) yang disimpan yang akan dipergunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya : untuk proses produksi atau perakitan, untuk suku cadang dari peralatan, maupun untuk dijual. Walaupun persediaan hanya merupakan suatu sumber dana yang menganggur, akan tetapi dapat dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan.
1.2
Jenis-jenis Manajemen
Persediaan
Freddy Rangkuti dalam bukunya “Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis” (2002;8&15) menjelaskan jenis-jenis Persediaan
terdiri dari 2 karakteristik :
A. Jenis-jenis Persediaan menurut Fungsi antara lain :
1.
Batch Stock,
2.
Fluctuation Stock,
3.
Anticipation Stock,
B. Jenis-jenis Persediaan menurut Jenis dan Posisi
Barang antara lain :
1.
Persediaan Bahan Mentah (Raw Material),
2.
PersediaanKomponen-Komponen Rakitan (Purchased
Parts/Components)
3.
Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (Supplies),
4.
Persediaan Barang Dalam Proses (Work In
Process),
5.
Persediaan Barang Jadi (Finished Goods).
Untuk memperjelas keterangan diatas,
berikut pengertian beberapa jenis-jenis persediaan menurut fungsinya dan
Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain sebagai berikut
Jenis-jenis Persediaan menurut Fungsi antara lain :
1. Batch Stock, persediaan yang didakan karena membeli atau membuat
bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang
dibutuhkan saat itu.
2. Fluctuation Stock, persediaan
yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak
dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock, persediaan yang diadakan untuk menghadapi
fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang
terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan atau
permintaan yang meningkat.
Jenis-jenis Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain :
1. Persediaan Bahan Mentah
(Raw Material), yaitu persediaan
barang-barang berwujud, seperti besi, kayu serta komponen-komponen lainnya yang
digunakan dalam proses produksi. Menurut Handoko (2002) Persediaan bahan mentah
(raw materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud mentah.
Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para Supplier
atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi
selanjutnya
2. Persediaan
Komponen-Komponen Rakitan (Purchased
Parts/Components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari
komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, di mana secara langsung
dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. Persediaan Bahan
Pembantu Atau Penolong (Supplies),
yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi
tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4. Persediaan Barang Dalam
Proses (Work In Process), yaitu
persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam
proses produksi.
5. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods), yaitu persediaan
barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap
untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa setiap jenis
persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengelolaan yang berbeda.
Persediaan ditujukan untuk mengantisipasi kebutuhan permintaan. Permintaan ini
meliputi: persediaan
bahan baku, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir bahan-bahan
pembantu atau pelengkap, dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian
keluaran produk perusahaan.
1.3
Manfaat
Manajemen Persediaan
Dalam
menejemen persediaan sudah tentu ada manfaatnya, berikut merupakan manfaat dari
manajemen persediaan.
A. Memanfaatkan Diskon Kuantitas
Diskon
kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam kuantitas yang
besar.Perusahaan membeli melebihi kebutuhan sehingga ada yang disimpan sebagai
persediaan.
B.
Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock).
Jika pelanggan datang untuk membeli
barang dagangan, kemudian perusahaan tidak mempunyai barang tersebut, maka
perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan.Untuk menghindari
situasi tersebut, perusahaan harus mempunyai persediaan barang jadi.
C. Manfaat
Pemasaran.
Jika
perusahaan mempunyai persediaan barang
dagangan yang lengkap, maka pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan
kelengkapan barang dagangan yang kita tawarkan. Reputasi perusahaan bisa
meningkat.Di samping itu jika perusahaan selalu mampu memenuhi keinginan
pelanggan pada saat dibutuhkan maka kepuasan pelanggan semakin baik, dan
perusahaan semakin untung.
D. Peningkatan
Tingkat Pelayanan
Pelanggan
tidak hanya meminta kecepatan pengantaran tetapi juga ketepatan, kepercayaan,
dan macam-macam pengapalan. Pengintegrasian dengan penjualan meningkatkan
pengetahuan pelanggan akan preferensi pengepakan dan pengiriman, dan
memungkinkan otomatisasi untuk memenuhi instruksi; indetifikasi dari daerah
distribusi untuk dibagi antara beberapa pelanggan atau grup dan mudah untuk
menyortir dari staging area dan pergerakan stok. Hal ini menjamin bahwa produk
yang benar berada ditempat yang benar pada waktu yang tepat. Tingkat pelayanan
tertinggi dapat menyediakan pelanggan sehubungan dengan respons yang cepat
terhadap permintaan atau perubahan persyaratan dimana hal ini akan meningkatkan
kepuasan pelanggan.
E.
Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik
Fleksibilitas dari distribusi dan
penyimpanan barang-barang secara menyeluruh memungkinkan perusahaan untuk
memantau dan mengontrol persediaan sesuai dengan bisnis mereka. Akses yang
instan terhadap data-data yang kritis meliputi ketersediaan peresediaan, jumlah
yang ada, jumlah yang harus diorder lagi dan biaya yang dapat diketahui pada
saat itu juga terhadap persediaan untuk direspons secara cepat dalam rangka
pengambilan keputusan, sistem dengan kemampuan mengelolah beberapa lokasi yang
berbeda-beda memungkinkan manajemen dari gudang-gudang yang berbeda-beda dan
penelusuran persediaan melalui lot, secara seri atau menggunakan level.
1.4
Fungsi- Fungsi Persediaan
Fungsi
persediaan yaitu untuk menghindari keterlambatan barang, hilangnya barang dan
dengan adanya persediaan, maka operasional perusahaan dapat terus berjalan sehingga
pelayanan terhadap konsumen dapat terus berjalan sehingga pelayanan terhadap
konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Menurut
Freddy Rangkuti dalam buku “Manajemen
Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis”, fungsi utama persediaan yaitu :
1.
Fungsi Decoupling.
2.
Fungsi Economic Lot Sizing.
3.
Fungsi Antisipasi.
Dari
istilah diatas dapat di uraikan sebagai berikut :
1.
Fungsi Decoupling adalah persediaan
yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung
pada supplier. Persediaan bahan
mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada
pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang dalam
proses diadakan agar departemen-departemen dan proses-proses individual
perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk
memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para langganan.Persediaan yang
diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat
diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuations
Stock.
2.
Fungsi Economic Lot Sizing.
Persediaan Lot Size ini perlu
mempertimbangkan penghematan-penghematan atau potongan pembelian., biaya
pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya. Hal ini disebabkan
karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar,
dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya
sewa gudang, investasi, resiko, dan sebagainya).
3.
Fungsi Antisipasi. Apabila
perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan
diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan
musiman.Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman (Seasional Inventories).
Selain fungsi-fungsi diatas, menurut
Herjanto (1997:168) terdapat enam fungsi penting yang dikandung oleh persediaan
dalam memenuhi kebutuhan perusahaan antara lain:
- Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan
- Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan
- Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
- Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan sulit bila bahan tersebut tidak tersedia dipasaran.
- Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas (Quantity Discount).
- Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersediaanya barang yang diperlukan
1.5
Faktor
Yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan
Secara
umum besar-kecilnya inventory tergantung pada beberapan faktor
:
·
Lead
time, yaitu lamanya masa tunggu material
yang dipesan datang.
·
Frekuensi
penggunaan bahan selama 1 periode, frekuensi pembelian yang tinggi menyebabkan
jumlah inventory menjadi lebih kecil untuk 1 periode pembelian
·
Jumlah
dana yang tersedia
·
Daya
tahan material
Secara
khusus faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan adalah:
·
Bahan
baku, dipengaruhi oleh : perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat
diandalkan pemasok, dan tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan
produksi.
·
Barang
dalam proses, dipengaruhi oleh: lamanya produksi yaitu waktu yang dibutuhkan
sejak saat bahan baku masuk ke proses produksi sampai dengan saat penyelesaian
barang jadi.
·
Barang
jadi, persediaan ini sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan
penjualan.
1.6 Metode Manajemen Persediaan
1. Metode EOQ ( Economic Order Quantity
)
EOQ atau kuantitas pesanan ekonomis
adalah suatu metode untuk menentukan beberapa jumlah pesanan yang paling
ekonomis untuk satu kali pesan
2.
Recorder
Point
Recorder atau titik pemesanan
kembali adalah saat persediaan mencapai titik dimana perlu dilakukan pemesanan
kemali yang dinyatakan dalam persamaan berikut
Titik persamaan kembali = tenggang
waktu x pemakaian
3.
Safety
Stock
Safety stock atau persediaan
pengamanan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan
terjadinya kekurangan bahan
4.
Sistem
ABC
System ABC adalah teknik manajemen
persediaan dengan membagai persediaan kedalam tiga golongansesuai dengan
tingkat penurunan kepentingan yang didasarkan pada nilai rupiah pada investasi
masing – masing golongang persediaan
CONTOH
KASUS
Model
Economic Order Quantity
1)
Contoh Kasus 1
Diketahui
sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku sebesar 10.000 unit per tahun.
Biaya pemesanan untuk pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 150,-/order.
Biaya simpan yang terjadi sebesar Rp 0,75/u/tahun. Hari kerja per tahun adalah
350 hari. Waktu tunggu (lead time) untuk pengiriman bahan tersebut selama 10
hari
Pertanyaan:
Hitunglah
EOQ
Berapa
total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan bahan tersebut
Berapa
kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
Berapa
lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan
Tentukan
reorder point (titik pemesanan kembali)
- Jawab
- EOQ = 2x150x10.000 = 2000 unit
0.75
- TC = HxQ/2 + S.D/Q = (0.75 x 2000/2) + (150 x 10000/2000)
= Rp 750,- + Rp 750,- = Rp 1500,-
- Jumlah pemesanan/th = D/Q
= 10000/2000 = 5 kali
- Durasi habisnya EOQ = 350/5 = 70 hari
- Reorder point = L. D/hari kerja setahun
= 10 x (10000/350) = 285. 7 hari
BAB III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan.
Dari pemaparan diatas maka dapat
disimpilkan bahwa Persediaan
adalah suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian
proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi,
yang dalam hal ini dapat berupa barang maupun jasa.
Jenis-jenis
persediaan terbagi menjadi 2 karakteristik yaitu 1). persediaan sesuai
fungsinya terbagi atas Batch Stock,
Fluctuation Stock, dan Anticipation Stock. 2). Persediaan menurut jenis dan posisi
barangnya terdiri dari : Persediaan Bahan Mentah (Raw Material), PersediaanKomponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components), Persediaan
Bahan Pembantu atau Penolong (Supplies),
Persediaan Barang Dalam Proses (Work In
Process), Persediaan Barang Jadi (Finished
Goods).
Adapun manfaat dari memanajemeni persediaan yaitu sebagai
berikut : Memanfaatkan
Diskon Kuantitas, Menghindari
Kekurangan Bahan (Out Of Stock), Manfaat Pemasaran, Peningkatan Tingkat Pelayanan, dan Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik.
Faktor yang mempengaruhi
pengendalian bahan baku persediaanya sebagai berikut : Perkiraan
Pemakaian Bahan Baku, Harga
Bahan Baku, biaya-biaya
persediaan, Kebijaksanaan
pembelanjaan, Pemakaian Bahan, Waktu
Tunggu, Model Pembelian Bahan Baku, Persediaan
Pengaman, Pembelian
Kembali.
1.2
SARAN
Adapun saran yang bisa kami berikan
antara lain :
1. Dalam
membuat makalah sebaiknya menggunakan berbagai referensi dari berbagai sumber
untuk menambah informasi tentang Inventory
Management
2. Dalam
membuat makalah sebaiknya menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan EYD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar