Minggu, 04 Januari 2015

manajemen persediaan



Manajemen persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan baku, barang dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang. Bisa dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan, meskipun persediaan hanyalah suatu sumber dana yang menganggur, karena sebelum persediaan digunakan berarti dana yang terikat didalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lain. Begitu pentingnya persediaan ini sehingga para akuntan memasukannya dalam neraca sebagai salah satu bagian dari aktiva lancar.
Sebagai salah satu asset penting dalam perusahaan, karena biasanya memiliki nilai yang cukup besar serta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan suatu kegiatan penting yang mendapat perhatian khusus dari manajemen perusahaan.
Setiap bagian dalam perusahaan dapat memandang persediaan dari berbagai sisi yang berbeda. Bagian pemasaran misalnya, menghendaki tingkat persediaan yang tinggi agar dapat melayani permintaan pelanggan sebaik mungkin. Bagian pembelian cenderung untuk membeli barang dalam jumlah yang besar dengan tujuan untuk memperoleh diskon sehingga harga per unit menjadi lebih rendah. Demikian juga bagian produksi, menghendaki tingkat persediaan yang besar untuk mencegah terhentinya produksi karena kekurangan bahan. Di pihak lain, bagian keuangan memilih untuk memiliki persediaan yang serendah mungkin agar dapat memperkecil investasi dalam persediaan dan biaya pergudangan. Sistem pengendalian persediaan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa pesanan harus diadakan. Sistem ini menentukan dan menjamin tersedianya persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat. Mengendalikan persediaan yang tepat bukan hal yang mudah. Apabila jumlah persediaan terlalu besar mengakibatkan timbulnya dana menganggur yang besar (yang tertanam dalam persediaan), meningkatkan biaya penyimpanan dan risiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun, jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan risiko terjadinya kekurangan persediaan (stockout) karena seringkali bahan/ barang tidak dapat didatangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya penjualan, bahkan hilangnya pelanggan.
Sebagaimana keputusan manajemen operasi lainnya, kebijaksanaan yang paling efektif adalah dengan mencapai keseimbangan diantara berbagai kepentingan dalam perusahaan. Pengendalian persediaan harus dilakukan sedemikian rupa agar dapat melayani kebutuhan bahan/barang dengan tepat dan biaya yang rendah.

A.      Macam – Macam Persediaan
1.        Bahan Baku.
Bahan baku merupakan persediaan yang dimilki perusahaan untuk diproses menjadi barang jadi. Jumlah bahan baku yang harus dikelola perusahaan akan tergantung kepada :
-          Jumlah pemakaian.
-          Jumlah investasi dalam (nilai) persediaan.
-          Karakteristik fisik bahan baku.
-          Lead time ( tenggang waktu antara saat pemesanan dengan penerimaan barang).
2.        Barang Dalam Proses.
Merupakan seluruh bahan yang telah mengalami proses produksi tetapi masih membutuhkan proses lebih lanjut untuk menjadi barang jadi.
Karakteristik dari barang dalam proses adalah :
-          Suatu bentuk “peningkatan nilai”.
-          Nilainya tergantung kepada nilai bahan baku, biaya tenaga kerja, lamanya dan tingkat kerumitan proses produksi.
-          Merupakan komponen jenis persediaan yang paling tidak likuid.
3.        Barang Jadi
Merupakan persediaan barang yang telah selesai diproses perusahaan tapi tetapi masih belum terjual. Keberadaan dari barang jadi dipengaruhi oleh :
-          Sales Forecast.
-          Likuiditasnya.
-          Karakteristik fisiknya.

B.       Fungsi Persediaan
Tujuan manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan. Keempat fungsi persediaan antara lain :
1.        “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Sebagai contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi dari pemasok.
2.        Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan.
3.        Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang.
4.        Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.
Untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan tersebut, persediaan harus memiliki jenis persediaan, yaitu :
1.        Persediaan barang mentah (raw material inventory), persediaan ini dapat digunakan untuk melakukan decouple (memisahkan) pemasok dari proses produksi. Pendekatan yang dipilih adalah menghilangkan variabilitas pemasok akan kualiatas, kuantitas, atau waktu pengantaran sehingga tidak diperlukan pemisahan.
2.        Persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP inventory), adalah komponen - komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai. WIP adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk (disebut waktu siklus), mengurangi waktu siklus akan mengurangi persediaan.
3.        MRO (maintenance, repair, operating), persediaan persediaan yang disediakan untuk persediaan pemeliharaan, perbaikan dan operasi yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin dan proses - proses tetap produktif. MRO ada karena kebutuhan serta waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa perlengkapan tidak di ketahui.
4.        Persediaan barang jadi, adalah produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dapat dimasukan ke persediaan karena permintaan pelanggan dimasa mendatang tidak diketahui.

D.      Hal – Hal yang Harus Dipertimbangkan dalam Manajemen Persediaan
1.        Struktur Biaya Persediaan
a.       Biaya Per unit ( item cost )
b.      Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)
-            Biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order).
-            Biaya pengiriman pemesanan.
-            Biaya transportasi.
-            Biaya penerimaan (Receiving cost).
-            Jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost) : surat menyurat dan biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan.
-            Total Biaya Pemesanan :
·           Text Box: Ket : Q = kuantitas pesanan 
         S = Penjualan tahunan
         F = Biaya tetap 

TOC = F. ( S / Q )




c.       Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)
-            Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai persediaan digunakan untuk investasi (Cost of capital).
-            Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini berubah sesuai dengan nilai persediaan.
-            Text Box: Ket : Q = Kuantitas Pesanan
         S = Penjualan Tahunan
         N = Frekuensi Pemesanan
         C = Biaya Penyimpanan
         P = Harga beli per unit

Total biaya penyimpanan :
·           TCC = C . P . A
-            Persediaan Rata – rata :
·           A = Q / 2
    = ( S / N ) / 2
d.      Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence, deterioration and loss).
e.       Biaya akibat kehabisan persediaan (Stockout cost).
2.        Penentuan berapa besar dan kapan pemesanan harus dilakukan.

E.       Tingkat Perputaran Persediaan
Tingkat perputaran persediaan barang dagangan :
                                    Penjualan Bersih
Inventory Turnover = -------------------------- = ...... kali
                                    Persediaan Rata-rata
Atau
                                = Harga Pokok Penjualan
                                   ------------------------------- = ...... kali
                                    Persediaan Rata – Rata

Persediaan Rata – Rata = Persediaan Awal + Persediaan Akhir tahun
                                          ------------------------------------------------------
                                                                        2         

                                                                                         365 Hari
Hari Rata – rata Barang di simpan digudang = ----------------------------------
                                                                                  Inventory Turnover




Contoh Soal!
1.        Diketahui Persediaan Barang per tanggal 31 Desember tahun 2009 sebesar Rp. 100.000.000,- dan persediaan barang per tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp. 150.000.000,-. Dalam laporan laba rugi tahun 2009, diperoleh data penjualan sebesar 315.000.000,-. Hitunglah berapa kali perputaran persediaan di gudang?
Jawab !
                                         100.000.000,- + 150.000.000,-
Persediaan Rata – rata = ----------------------------------------
                                                                 2
                                     =              125.000.000,-

                                         Penjualan Bersih
Perputaran Persediaan = -------------------------
                                         Rata- rata persediaan

                                         315.000.000,-
Perputaran Persediaan = ------------------
                                         125.000.000,-

                                           = 2,52 kali           
           365 hari
       = ------------ = 144, 84 hari sekali dalam setahun
                                               2,52 kali












BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Manajemen persediaan sangat penting dalam sebuah perusahaan. Merencanakan jumlah persediaan untuk di simpan di gudang hingga melakukan pengontrolan terhadap barang persediaan yang akan digunakan harus dapat di atur dengan baik sehingga tujuan dapat tercapai. Salah satu alasan perusahaan agar memiliki persediaan adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal pengiriman. Pengendalian persediaan sangat penting dalam sebuah perusahaan karena jika persediaan terlalu banyak maka biaya penyimpanan dan pemeliharaan pun akan meningkat dan resiko kerusakan pun akan meningkat sehingga menyebabkan kualitas barang akan menurun. Dan jika jumlah persediaan terlalu sedikit maka akan menyebabkan proses produksi dapat terganggu dan pesanan tidak daapat terpenuhi.
Macam – macam persediaan ada 3 :
1.        Bahan Baku
2.        Barang Dalam Proses
3.        Bahan Jadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar