Jumat, 28 November 2014

Strategi Bisnis dan Implementasi e-Business




Strategi Bisnis dan Implementasi E-Business
strategi bisnis adalah kegiatan pelaksanaan, perencanaan dan eksekusi suatu aktifitas dalam organisasi menjual barang maupun jasa kepada konsumen atau organisasi lainnya dengan tujuan mendapatkan laba.
Berbagai metode tersedia untuk mengembangkan alternatif strategi seperti metode SWOT Matrix, BCG Matrix, GE Matrix, IE Matrix, SPACE Matrix, Porter Generic Strategy, Ansoff Growth Strategy dan sebagainya.
Namun masih terbatas metode yang tersedia untuk memilih dan mengevaluasi alternatif strategi. Salah satu metode yang sering digunakan  oleh seorang konsultan adalah metode yang diperkenalkan oleh Rumelt.
Rumelt memperkenalkan 4 kriteria untuk mengevaluasi baik buruknya strategi, yaitu consonance, advantage,  feasibility, dan consistency. 
Consonance adalah kemampuan strategi dalam memanfaatkan peluang bisnis dan mengatasi ancaman yang muncul di masa yang akan datang. Sebagai contoh strategi pengembangan produk baru Astra dengan memproduksi beragam jenis kendaraan keluarga, merupakan strategi yang tepat untuk meraih peluang peningkatan jumlah kelas menengah di Indonesia yang membutuhkan kendaraan keluarga yang murah dan andal.
Advantage adalah kemampuan strategi dalam  memanfaatkan keunggulan dan meminimalisasi kelemahan perusahaan. Sebagai contoh strategi BRI yang tetap fokus melayani sektor UKM sangat sesuai dengan keunggulan dan pengalaman BRI dalam kredit mikro.
Feasibility adalah sejauhmana implementasi strategi didukung oleh sumberdaya (finansial, SDM, organisasi, sistem, budaya) dan kemampuan perusahaan untuk berubah. Sebagai contoh Indosat berhasil bertransformasi dari international carrier manjadi full network service provider karena didukung oleh sumberdaya dan manajemen perubahan yang baik.
Consistency adalah sejauhmana strategi bisnis dijabarkan ke dalam program implementasi dengan baik.  Program implementasi meliputi penurunan sasaran tingkat perusahaan ke dalam sasaran tingkat divisi, departemen fungsional, unit kerja, sampai individu.
Strategi perusahaan juga perlu dijabarkan ke dalam strategi fungsional, program fungsional, kegiatan unit kerja, dan kegiatan individu. Perusahaan juga perlu menyusun program kerja yang menunjang program stratejik, misalnya program restrukturisasi organisasi, program pengembangan kompetensi SDM, program pengembangan sistem, dan sebagainya.
Implementasi strategi
Sebaik apa pun strategi yang dipilih tidak ada artinya jika implementasinya buruk.  Bisa jadi strategi yang sebenarnya baik menjadi buruk jika implementasinya buruk. Strategi yang baik akhirnya dinilai dari kemampuan mencapai sasaran dan visi yang telah ditetapkan berdasarkan koridor misi dan kebijakan perusahaan.
Untuk implementasi strategi tidak cukup hanya dengan menyusun action plan dan menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan. Agar implementasi strategi dapat berjalan dengan baik, perusahaan harus melakukan perubahan aspek organisasi lainnya seperti struktur, sistem, komposisi dan kompetensi SDM, kompetensi organisasi, gaya kepemimpinan, bahkan budaya perusahaan.
Jadi strategi yang baik tidak dapat dipisahkan dari manajemen perubahan yang baik.Jika merupakan bisnis yang menggunakan pelayanan jasa sangat diperlukan memberikan pelayanan yang  baik kepada konsumen.


Saya akan memberikan contoh pada “ PT. BAKRIE TELECOM, Tbk “

Deskripsi perusahaan
PT. Bakrie Telecom, Tbk. atau dikenal juga dengan nama BTEL adalah operator telekomunikasi yang menyelenggarakan jasa Fixed Wireless Access(FWA) dengan layanan mobilitas terbatas. Berdiri di tahun 1993 sebagai anak perusahaan PT. Bakrie & Brothers, Tbk. dengan nama awal PT. Radio Telepon Indonesia (Ratelindo) kemudian berubah nama menjadi Bakrie Telecom di tahun 2003 denganmenggunakan teknologi CDMA 2000 1x.Pada tahun 2006, Bakrie Telecom terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan simbol ticker BTEL. Jika di awal berdirinya perusahaan hanya menyelenggarakan layanan dasar suara dan SMS, maka di tahun 2010 Bakrie Telecom melakukan transformasi layanan dengan menyelenggarakan pula layanan Broadband Wireless Access(BWA) dengan menggunakan teknologi CDMA EVDO (Evolution Data Optimized).Tantangan persaingan yang demikian ketat dalam industri telekomunikasi Indonesia mendorongmanajemen Bakrie Telecom untuk melakukan 5 tahap revitalisasi pada awal kuartal kedua 2012. Pertama, meliputi program penyehatan dan penguatan keuangan perusahaan. Kedua, penguatan organisasi, budaya perusahaan dan governance. Ketiga, kembali ke inti kekuatan BTEL yaitu “One Brand, One Price (ESIA)”, tapi dengan banyak opsi produk. Keempat, mendorong pertumbuhan revenuedari data. Kelima, peningkatan kualitas produk dan layanan pelanggan.Hasil revitalisasi tersebut mulai memperlihatkan hasil positif baik dari sisi kinerja keuangan perusahaan maupun laju pertumbuhan pelanggan. Pada kuartal ketiga 2012, Bakrie Telecom mencatat pertumbuhan pelanggan sebesar 4,5% dari 11,46 juta pelanggan di kuartal kedua 2012 menjadi 11,98 juta pelanggan di kuartal ketiga 2012.Laju profitabilitas perusahaan sebagai hasil penghematan dan efisiensi operasional, pada dua quarter terakhir, telah membukukan pertumbuhan rata-rata 30%. Likuiditas perseroan memang masih ketat, tapi pertumbuhan EBITDA di Q3 dibandingkan Q2 dan Q1 2012menunjukkan peningkatan daya saing Perseroan yang cukup signifikan. Ini membuktikan kinerja operasional perusahaan semakin kuat sehingga secara finansial pengaruh positifnya terhadap keuangan dapat segera dirasakan.

Implementasi Bisnis .
Nilai utama yang dikembangkan oleh perusahaan :

1.Memaksimalkan koneksi data internet untuk bisnis
2.Mengoptimalkan karyawan dengan alat telekomunikasi terpercaya dan hemat
3.Menekan biaya operasional
4.Memberikan layanan 24/7 kepada pelanggan dengan cepat
5.Memperluas jaringan penjualan baik domestic maupun internasional
6.Menambah wawasan bisnis dan ekonomi baik secara mikro maupun makro

PT. Bakrie Telecom, Tbk. menerapkan e-commerce dalam rangka memajukan dan mempermudah layanan bagi seluruh pelanggan operator Esiaagar semua kebutuhan transaksi penjualan/pembelian jasa telekomunikasiyang diperlukan oleh pelanggandapat didapatkan dan dengan mudah digunakan.Meskipun demikian, istilah e-Commerce sebenarnya dapat di definisikan berdasar 5 perspektif (Phan, 1998): (1) on-linepurchasing perspective; (2) digital communications perspective; (3) service perspective; (4) business process perspective; dan (5) marketof-one perspective. Dengan demikian, pada hakikatnya dalam lingkup yang luas e-commerce bisa dikatakan ekuivalen atau sama dengan e-business(Turban, et al., 2000).Penerapan yang ada di PT. Bakrie Telecom, Tbk.adalah sebagai berikut .



Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-Commerceyang diterapkan di PT. Bakrie Telecom, Tbk.adalah :
1.E-mail dan MessagingSemua komunikasi yang digunakan di BTELadalah melalui Email, hal ini sangatmendukung semua proses kerja diBTEL, sehingga semua keputusan dapat diambil dengan mudah dan waktunya cepat.
 2.Content Management SystemsContent managementsystems yang digunakan di BTELatau biasa di sebut dengan CMSsebenarnya merupakan suatu sistem yang di gunakan untuk mempermudah dalam memfasilitasi pembuatan, pengelolaan, pembaharuan, dan publikasi content pada sebuah situs website ataupun blog. Dengan adanya content management system (cms)yang terintegrasi pada suatu website atau blog, seseorangdalam melakukan pengelolaan situs yang dinamis beserta isi data content nya yang berupa Sistem Informasi Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 201325 informasi dalam bentuk teks, grafik, images, video maupun dalam format lainnya semakin di permudah bahkan untuk orang awan sekalipun dapat mengelolah suatu website ataupun blog beserta isi content nya dengan sangat cepat dan mudah .
3.Dokumen, spreadsheet, databaseSemua dokumen yang dikelola di BTELdisimpan dan dikelola dalam data base yang disimpan secara teratur.
4.Akunting dan sistem keuanganData keuangan dan pelaporan yang ada di BTEL dikelola dengan sangat canggih oleh sistem yang secara terintegrasi dari semua bagian dan cabang yang menginputtransaksi. Adapun laporan yang ada adalah Income statement, balance sheet laporan perubahan modal, dan banyak lagi laporan yang dibutuhkan oleh bagian bagian terkait untuk dapat dibuat sebagai dasar pengambilan keputusan.
5.Informasi pengiriman dan pemesanan Informasi pengiriman dan pemesanan semua keperluan pengadaan barang yang diperlukan juga sudah menggunakan cara automatically order, yang dikelola dengan baik dalam memenuhi semua kebutuhan di semua cabang maupun di semua bagian yang memerlukan , di BTELsemua proses tersebut dikelola oleh procurement.
6.Pelaporan informasi dari klien dan enterprise Pelaporan informasi yang di dapat dari klien dan enterprice sudah dikoordinasikan dengan baik di PT. Bakrie Telecom, Tbk, sehingga semua informasi yang diperlukan dengan cepat bisa didapatkan dari klien dalam hal ini mitra kerja dari pada BTEL.
7.NewsgroupBTELmemiliki suatu media news group, yang setiap saat dapat diakses oleh semua
karyawan melalui portal BTEL, adapun nama newsnya adalah “Esia All News”, media ini sangat mudah diakses, dan banyak informasi yang didapat, dan media ini dapat memberikan informasi secara online.
8.Conferencing Conferencing yang dilakukan di BTEL sudah dilakukan dengan sistem yang baik
sehingga pada saat melalukan conference tidak ada lagi pembatas lokasi, kemudahan seperti ini memberikan keefektifan kerja , dalam menyampaikan informasi –informasi yang sesegera mungkin disampaikan.Sistem Informasi Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 20126 Di BTEL sendiri, salah satu departemen yang paling penting dan merupakan komponen utama dalam proses bisnisnya adalah IT BSS (Business SupportSystem). IT BSS (Business SupportSystem) merupakan komponen penting pada perusahaan telekomunikasi untuk mendukung dan menjalankan operasi bisnis utama kepada pelanggan berupa layanan komunikasi end-to-end. BSS bertanggung jawab di 4 area penting perusahaan :
a.Product ManagementBSS
 mendukung pembangunan produk, manajemen harga layanan, kegiatan penjualan, mendukung manajemen produk (product life cycle), dan mensinergikan produk dengan kebutuhan pelanggan.
b.Customer Management
BSS mendukung interaksi, layanan informasi, serta penyelesaian masalah pelanggan selama 1 hari penuh 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Customer management bertanggung jawab mengelola pelanggan agar tetap loyal dengan perusahaan.
c.Revenue Management
BSS mendukung perolehan pendapatan berupa perhitungan tagihan ke pelanggan, perhitungan pendapatan berdasarkan tiap jenis layanan, perhitungan kerugian karena kesalahan konfigurasi di elemen jaringan atau kesalahan vendor, serta kelayakan produk untuk tetap dijalankan oleh perusahaan.
d.Order Management
BSS mendukung proses produksi dan distribusi reguler, pemesanan (order) produksi untuk acara atau wilayah khusus, pemesanan komponen keperluan produksi ke vendor, serta change/ service requestterhadap konfigurasi elemen jaringan, layanan, dan produk.

Sumber :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar